Drama Korea – Sinopsis Youth of May Episode 19, Untuk menyaksikan gugusan full spoiler tersedia pada tulisan yang ini. Sementara itu penggalan yang lain dari Episode sebelumnya cek di sini.
Kenapa kau terus memprovokasi mereka tanya Kyung Soo dan mereka pikir kau orang jahat. Hee Tae yang duduk di depannya berkata kalau ia tidak mengenal anjuran mereka kemudian mengajukan pertanyaan ada banyak senior dan beraninya mereka menyuruhmu berunjuk rasa mereka terang berupaya melimpahkannya kepadamu lantaran tidak mau diseret ke Namsan.
Kyung Soo menginformasikan kalau itu pilihannya dan tidak ada yang menyuruh. Hee Tae berkata semua yang kau laksanakan menggangguku kemudian mengajukan pertanyaan musik payah apa ini. Kamu menyuruhku meminta lagu yang ingin kudengarkan ucap Kyung Soo dan kenapa kau senantiasa rewel lantaran segala hal.
Kita betul-betul tidak sepaham ucap Hee Tae. Kamu senantiasa menyampaikan itu ucap Kyung Soo kemudian mengajukan pertanyaan kemudian kenapa kau satu tim denganku. Hee Tae balik bertaya menurutmu kenapa. Karena saya orang baik jawab Kyung Soo dan itu yang dibilang siapa pun itu sebabnya mereka semua menyukaiku. Kim Kyung Soo panggil Hee Tae menyuruhnya jangan bermimpi lantaran kau bukan orang baik.
Sedang apa kau di sini tanya salah satu mahasiswa kemudian mengajukan pertanyaan kukira kau pindah ke Seoul untuk menikah. Seraya memasukkan brang kedalam kotak, Soo Ryeon menjawab kalau ia akan mengambil persediaan medis kemudian pergi menyuruhnya jangan menghiraukannya.
Kenapa, apa ayah mertuamu mengirimmu kemari untuk memata-matai kami tanyanya lagi lantaran siapa pun yang berjumpa denganmu sudah menghilang apa Hye Gun juga menghilang sesudah berjumpa denganmu.
Itu aku, bukan ia ucap Sun Min yang gres tiba menginformasikan kalau Hye Gun menemuiku sebelum ia menghilang dan kami berdua sudah menolong korban selama berhari-hari tanpa henti jadi jangan sia-siakan energimu untuk menyerang orang yang melakukan pekerjaan menuju tujuan yang serupa denganmu.
Ini gres hari keduanya di sini tetapi ia lebih baik dalam intubasi ketimbang dokter Song yang sudah setengah tahun magang ucap Minjoo membicarakan Hee Tae yang sedang menyidik pasien. Dia sudah menguasainya dan lulus cobaan dengan nilai tertinggi ucap perawat satunya.
Tiba-tiba Byeong Chul membuka tiara memerintahkan mereka obat penenang lagi dan mempelkan kantong urine ini juga seraya menyampaikan kantongnya. Myung Hee memamerkan diri biar ia yang melakukannya.
Hee Tae meninggalkan pasiennya dan mendekati Myung Hee mengajukan pertanyaan kau sedang apa dan menginformasikan kalau kita mesti merawat pasien gres lantaran ambulans akan tiba kini ada pasien darurat kemudian menjinjing Myung Hee keluar.
Saat menanti ambulance tiba Hee Tae mengajukan pertanyaan berapa kali mesti kukatakan kemudian berkata jangan mau kalau tidak disuruh dan kenapa kau bersedia melaksanakan kiprah yang sulit. Myung Hee menjawab kalau ia cuma ingin melaksanakan hal yang sanggup kulakukan.
Apa itu memiliki arti orang lain menghindarinya lantaran mereka tidak tahu cara melakukan pekerjaan tanya Hee Tae menyuruhnya menyaksikan mereka terus memaksakan seluruhnya padamu lantaran mereka tahu kau tidak keberatan. Kamu juga bersusah payah dengan menutup jendela dengan kasur kemarin ucap Myung Hee.
Hee Tae menginformasikan kalau ia melakukannya lantaran kau hendak melakukannya jikalau tidak kau yang mau melakukannya. Aku paham ucap Myung Hee menyuruhnya berhentilah mengomel. Berhenti mengomel tanya Hee Tae kemudian menginformasikan kalau ia menyampaikan ini demi kebaikanmu.
Myung Hee dan Hee Tae menghampiri ambulance yang sudah datang, petugas ambulance menginformasikan usia pasien 18 tahun dan ia tertembak di tangan dan perut bawah. Dia tertembak tanya Hee Tae. Dokter menghampiri mereka dan memerintahkan merencanakan operasi dan banyak darah.
Kini mereka menembak warga sipil dengan senapan untuk membela diri tanya Byeong Chul sesudah menyaksikan keadaan pasien tersebut dan apa yang dijalankan anak itu hingga layak menemukan ini.
Jung Tae, tidak bisakah kau tidur di rumah tanya Hae Ryung lewat telpon menginformasikan kalau ia sanggup mengirim bolak-balik. Jung Tae menginformasikan kalau ia baik-baik saja dan belum ada yang pulang mereka semua tidur di sini.
Hae Ryung menginformasikan kalau ia cuma sungguh cemas dan Ayahmu mungkin ingin secepatnya berjumpa denganmu. Jung Tae berkata kalau ia tidak pernah meminta berjumpa denganku, saya tidak akan pergi dan akan tetap di sini.
Hee Tae menghampiri Myung Hee mengajukan pertanyaan apa kata Pelatih Myung Soo baik-baik saja. Setelah menutup telponnya, Myung Hee menginformasikan kalau mereka tetap di dalam kamp pembinaan jadi tidak usah khawatir.
Hee Tae menyaksikan Myung Hee cemas mengajukan pertanyaan apakah mesti kita membawanya ke sini memamerkan akan menjemputnya. Lebih baik ia di sana ketimbang menyaksikan yang terjadi di sini ucap Myung Hee dan di sana juga lebih aman.
Sang Pyo dan Kyung Soo mengejar-ngejar mahasiswa, ketika orang tersebut jatuh dan hendak bangun, Sang Pyo menendangnya hingga terjembab di tanah kemudian mengarahkan seapannya terhadap orang tersebut. Tiba-tiba temannya tiba menghantam memakai kayu dan menekan senjata di leher Sang Pyo memojokkannya di dinding, memerintahkan temannya pergi.
Prajurit Kim, tunggu apa lagi tanya Sang Pyo memerintahkan menembak ia sekarang. Kyung Soo menarahkan senjatanya tetapi ragu menemabakannya. Tiba-tiba orang tersebut terjatuh lantaran tertembak dan ternyata orang yang menembakknya merupakan Kwang Gyu yang berada dibelakang mereka.
Karena militer terlampau banyak memakai kekuatan ratusan warga tidak bersalah terluka bahkan ada yang tewas kemarin jadi kita mesti secepatnya menghasilkan pasukan mundur ucap pendeta ketika sedang rapat. Ha Suk Joong berkata kalau mundur tiba-tiba menyerupai ini tidak akan mengakhiri apa pun kemudian mengajukan pertanyaan kau pikir mereka diutus tanpa argumentasi lantaran lebih penting menekan massa yang mengakibatkan kegemparan ini.
Ini notula rapat darurat komite hari ini ucap Hwang Ki Nam seraya memberikannya terhadap Choi Jiyoung. Choi Jiyoung mendapatkannya kemudian mengajukan pertanyaan kau ikut serta dalam rapat dan menulis ini sendiri. Tidak, Pak jawab Hwang Ki Nam dan menginformasikan kalau para pejabat yang menghadiri rapat Yang menulisnya.
Kami yang melakukan pekerjaan di lapangan ucap Choi Jinyoung kemudian mengajukan pertanyaan bagaimana kau akan mengontrol suasana jikalau duduk di balik meja dan cuma menemukan laporan dan ini sungguh merepotkanku lantaran adanya bahwa darurat militer sudah diperluas utamanya lantaran Gwangju. Aku sendiri yang mau ikut serta dalam rapat selanjutnya ucap Hwang Ki Nam.
Sang Pyo mengarahkan senapannya kewajah Kyung Soo kemudain menekan pelatuknya yang ternyata tidak ada peluru didalamnya setelahnya membuangnya di tanah berkata pelurumu terbalik apa kau sengaja melaksanakan ini. Kyung Soo cuma menunduk dan meminta maaf.
Kamu bergabung di wilayah ini untuk melindungi komunis, serdadu macam apa kau tanya Sang Pyo kemudian menghantam perut Kyung Soo dan menginjak tubuhnya ketika terjembab di tanah seraya berkata beraninya kau memasukkan pelurumu secara terbalik.
Kyung Soo mendekati Kwang Gyu dan berdiri di sampingnya meminta maaf atas musibah tadi menginformasikan kalau ia tidak sanggup menembak. Kamu pikir saya menembak lantaran saya mau, kau pikir itu membuatmu menjadi orang baik tanya Kwang Gyu kemudian berkata kalau inilah militer jikalau kau tidak menembak,
Aku yang mesti menembak dan kau masih sanggup menyebut dirimu baik sesudah melimpahkan sesuatu terhadap orang lain mudah-mudahan tanganmu higienis dan itulah yang disebut egois. Maaf, Pak ucap Kyung Soo. Jika tidak mau menembak, tangkap mereka secepatnya sebelum orang lain menembak ucap Kwang Gyu.
Suara apa itu tanya Lee Chang Keun kemudian menginformasikan kalau ia mendengarnya seharian. Bibi Soo Ryeon secepatnya menutup jendela menyuruhnya jangan cemas bukan apa-apa.
Apa Soo Chan betul-betul pergi melakukan pekerjaan tadi pagi tanya Lee Chang Keun ia tidak menjawab telepon di kantor. Kamu mesti hening dulu ucap bibi.
Sementara Soo Chan sedang berada di ruangan bareng orang-orang lainnya, kemudian meminta tolong ketika tiba-tiba orang di sebelahnya terjatuh lantaran pingsan.
Salah satu serdadu menghampirinya dan mendang Soo Chan berkali-kali hingga terjembab dilantai mengajukan pertanyaan siapa yang menyuruhmu bergerak kau mau mati menyuruhnya kembali ke posisi semula kemudian menyeret orang tersebut membawanya pergi.
Siapa yang ditangkap tanya Hwang Ki Nam. Seraya mengemasi tas, Hae Ryung menjawab Kakak Soo Ryeon menginformasikan kalau ia belum tahu niscaya dan menyuruhnya menyidik apakah ia betul-betul ditangkap. Merepotkan sekali ucap Hwang Ki Nam meyuruh menyampaikan saya akan memeriksanya.
Tapi apa yang terjadi tanya Hae Ryung kemudian menginformasikan kalau orang-orang menelepon sepanjang hari meminta mencari orang. Hwang Ki Nam berkata kau tidak perlu tahu dan menyuruhnya tinggal di rumah untuk ketika ini kemudian mengajukan pertanyaan apa Hee Tae sudah menelepon. Belum jawab Hae Ryung.
Hwang Ki Nam memerintahkan Hae Ryung menanyakan kabarnya lebih dulu jangan membisu saja cuma lantaran ia tidak menelepon. Hae Ryung mengajukan pertanyaan kenapa kau tidak mengajukan pertanyaan perihal Jung Tae ketika mengingat ucapan Jung Tae kalau ayahnya tidak pernah mengunjuginya.
Kenapa kau tiba-tiba menanyakan itu tanya Hwang Ki Nam. Jung Tae juga putramu ucap Hae Ryung dan sudah berhari-hari ia tidak pulang, kau tidak mencemaskannya tanyanya. Kamu pikir saya punya waktu untuk mengkhawatirkan anak itu tanya Hwang Ki Nam.
Myung Hee memasuki ruangan, menghampiri Hee Tae menginformasikan kalau ia sanggup menelepon Pak Lee dan ia akan tiba besok pagi. Syukurlah ucap Hee Tae yang lega dan begitu ia tiba di sini mari kita secepatnya pergi. Langsung tanya Myung Hee.
Hee Tae berkata kalau planning kita merupakan tetap di sini hingga Pak Lee menjemput Jin A kemudian mengajukan pertanyaan kenapa wajahmu menyerupai itu ketika menyaksikan Myung Hee yang sedih menyuruhnya menyampaikan jikalau ada yang mengusik pikiranmu. Hanya saja jikalau kita pergi yang lain mesti melakukan pekerjaan lebih keras jawab Myung Hee.
Hee Tae menghampiri dan mengelus kepala Myung Hee berkata kalau ia berpikir kau orang yang bagus tetapi jikalau ingin menjadi piawai kau mesti memprioritaskan dirimu jikalau kau mendahulukan orang lain, menurutku itu sifat munafik. Bukankah itu yang disebut pengorbanan tanya Myung Hee.
Biasanya begitu jawab Hee Tae, tetapi bagi orang yang mencintaimu, itu perilaku munafik jadi untuk ketika ini mari utamakan kita berdua.
Chul Bum menginformasikan kalau hari ini akan berlatih di dalam ruangan lagi jadi bersiaplah dan secepatnya keluar. Astaga, saya merasa sungguh terkurung ucap Myung Soo kemudian mengajukan pertanyaan kenapa kita dihentikan keluar. Sung Il menginformasikan kalau hari ini ulang tahunku dan saya di sini seharian.
Kita mesti merayakannya ucap Jin Gyu kemudian mengajukan pertanyaan kau bilang kau suka komik bukan, mau pinjam komik. Jika tidak sanggup berlatih di luar, bagaimana cara pergi ke penyewaan tanya Jung Tae. Ada dua pelari cepat di sini ucap Jin Gyu kalian sanggup bergegas ke sana dan meminjamnya kemudian menginformasikan kalau ia punya rencana.
Setelah Jin Gyu dan Chul Bum pergi lantaran Jin Gyu megeluh kalau perutnya sakit, Sung Il mengode Jung Tae dan Myung Soo setelahnya mereka keluar, ketika diluar mereka langung berlari.
Soon Nyeo menghampiri Hyun Chul mengajukan pertanyaan masih belum sanggup dihubungi kau tidak sanggup menelepon jarak jauh sesudah menaruh telponnya dengan kesal. Hanya Gwangju yang tidak terjangkau ucap Hyun Chul seraya memakai jaketnya menginformasikan kalau ia mesti ke sana. Sendirian tanya Soon Nyeon dan menginformasikan kalau ia mendengar rumor buruk. Itu sebabnya saya mesti ke sana ucap Hyun Chul.
Tiba-tiba para serdadu masuk kedalam dan memukuli orang orang yang berada didalam, ketika Jung Tae dan Myung Soo berada dipenyewaan buku, dengan ketakutan mereka mundur kebelakang dan berlari keluar disaat serdadu tersebut mengejar-ngejar dan menangkap orang-orang.
Akhiri darurat militer! Umumkan korupsi media! Akhiri pembinaan senjata api ilegal! Ini negara demokrasi! teriak orang-orang yang sedang unjuk rasa didepan para terntara yang sedang berjaga. Jung Tae dan Myung Soo berlangsung kearah dan berdiri di antara orang-orang yang sedang unjuk rasa.
Para serdadu mengeluarkan senapannya dan mengarahkannya pada orang-orang kemudian menawan pelatuknya sekatika terdengar bunyi tembakan menghasilkan orang-orang berlarian menyelamatkan diri. Dengan ketakutan Jung Tae dan Myung Soo berlari, tiba-tiba Myung Soo terjatuh disaat sedang berlari, Jung Tae menyaksikan Myung Soo terduduk kesakitan menghampirinya.
Hyun Chul tiba ke stasiun mengajukan pertanyaan terhadap petugas tidak ada tiket bus. Petugas tersebut menginformasikan kalau Bus tujuan Gwangju tidak beroperasi ketika ini. Dengan cemas Hyun Chul mengajukan pertanyaan kemudian bagaimana saya sanggup ke Gwangju jikalau kau punya peta pelengkap boleh kupinjam, setelahnya ia pergi dari sana.
Dengan cemas, Kyung Pil memasuki rumah saki dan menyaksikan orang-orang yang terluka kemudian menghampiri Myung Hee dan Hee Tae ketika menyidik pasien. Jin A, ayah tiba ucap Kyung Pil sesudah Myung Hee dan Hee Tae membawanya kedalam ruangan Jin A.
Hee Tae menginformasikan kalau Jin A sudah siuman tadi pagi dan cuma tertidur lantaran imbas obat jadi jangan cemas lantaran operasinya berlangsung lancar. Ya, Myung Hee sudah memberitahuku seluruhnya ucap Kyung Pil kemudian mengucapkan terima kasih terhadap Hee Tae.
Hee Tae berkata kalau ia tidak melaksanakan apa pun. Akan sungguh berbahaya andai tidak ada Hee Tae ucap Myung Hee dan ia menyelamatkan nyawanya. Seraya menangis, Kyung Pil menghampiri Hee Tae dan memeluknya kembali mengucapkan terima kasih sudah menyelamatkan nyawa Jin A.
Pergilah ke UGD dan berpamitanlah dengan seluruhnya ucap Hee Tae sesudah keluar dari ruangan Jin A menginformasikan kalau ia akan menemui Seok Chul dan akan menemuimu nanti. Tentu ucap MyunG Hee santai saja. Myung Hee menghentikan langkahnya ketika Kyung Pil memanggilnya,
Memberi tahu kalau ketika perjalanan ke sini ia menyaksikan unjuk rasa itu, mengajukan pertanyaan apa adikmu masih di Gwangju kemudian menginformasikan kalau ia menyaksikan adikmu dalam kekacauan itu tadi lantaran menyerupai dengan adikmu dan memakai baju olahraga menyerupai yang senantiasa adikmu pakai.
Dengan cemas Myung Hee menuju telpon lazim untuk menelpon kamp pembinaan Myung Soo, setelahnya Myung Soo keluar dengan persepsi kosong dan menyaksikan orang-orang yang terluka, mendengar usapan Byeong Chul dan dokter yang lain kalau serdadu menembaki warga sipil mereka bahkan menembak anak kecil dan menembak ambulans jadi tidak ada yang mau ke sana.
Byeong Chul berteriak mengajak mereka para perawat serta dokter untuk keluar dan menolong lantaran kita tidak sanggup membiarkan orang mati di jalanan, ayo ke sana dengan kendaraan RS dan menjemput yang terluka, siapa yang mau ikut denganku tanyanya.
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di Youth Of May Eps 20 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang saya tulis, salam A2One.