Drama Korea – Sinopsis Youth of May Episode 18, Untuk menerima cerita-cerita lengkap eksklusif cek dan baca spoiler drakor kbs ini di tulisan yang ini. Sedangkan kalau Kalian ingin mengenali dongeng dari Episode sebelumnya cek di sini.
Hee Tae keluar ruangan dan menyaksikan orang-orang yang terluka kemudain menghampiri Myung Hee yang sedang menyelediki pasien. Hee Tae menenteng Myung Hee menjauh kemudian mengajukan pertanyaan apa yang kau jalankan kau berjanji akan pergi denganku pagi ini.
Rumah sakit sarat pasien dan kita kekurangan kawasan tidur jawab Myung Hee kau melihatnya sendiri. Benar ucap Hee Tae itu sebabnya menyampaikan ini kemudian mengajukan pertanyaan kau tidak lihat, ini bukan suasana biasa. Myung Hee berkata memang bukan kemudian mengajukan pertanyaan kau menyuruhku meninggalkan pasienku.
Ya, ayo pergi saja jawab Hee Tae kemudian berkata kau mungkin kecewa kepadaku, tetapi saya tidak sanggup menahannya lantaran bagiku keamanan kita yang utama. Myung Hee menginformasikan kalau ia mengerti, tetapi tidak bisakah kau menanti hingga yang terburuk berakhir. Hee Tae kembali berkata kita mesti secepatnya pergi dan kau tidak memahami apa yang terjadi di sini.
Kenapa kalian berdua cuma bangun saja tanya Byeong Chul kemudian berkata bahkan dokter magang dari departemen lain dan mahasiswa menolong dan kenapa Pak Hwang murid terbaik dengan lisensi medis, tidak menolong kemudian menyediakan jas terhadap Hee Tae lantaran cuma staf medis yang diizinkan berada di Pusat Medis Darurat.
Setelah Byeong Chul pergi, Myung Hee menginformasikan kalau ia tidak sanggup pergi sekarang. Myung Hee teriak Hee Tae, kemudian menginformasikan pukul 07.00, kita berangkat pukul 07.00 sempurna dan saya akan menggendongmu di bahuku kalau perlu kemudian memakai jas dokter seraya berkata orang yang lebih menyayangi senantiasa kalah.
Kalau begitu, kita teruskan sesuai rencana dan itu tidak akan berefek besar bagi penduduk umum, kita teruskan sesuai rencana ucap Soo Chan lewat telpon kemudian menutupnya dan menemui keryawannya yang berada diluar.
Bagaimana kalau mereka masuk ke sini juga ada kericuhan besar di luar lantaran darurat militer ucapnya. Soo Chan berkata kalau kalian khawatir, kalian boleh pulang lebih permulaan hari ini keluarga kalian niscaya menanti di rumah, saya juga akan pulang sehabis menyelesaikan semuanya.
Soo Ryeon yang sedang berlangsung menyaksikan orang sedang di bawa Sang Pyo dan menghampirinya mengajukan pertanyaan sedang apa kau di sini kemudian menginformasikan kalau ia adikku bilang akan pergi ke panduan mencar ilmu dan akan membawanya. Sang Pyo menawan Soo Ryeon yang akan pergi menjatuhkkannya di jalanan bergabung dengan mahasiswa lainnya.
Jung Haeng menghampiri Sang Pyo memerintahkan menangkap mereka para mahasiswa yang lain menginformasikan kalau ia memantau para mafia ini. Jung Haeng menghampiri Soo Ryeon menginformasikan kalau mereka sudah pergi kemudian menginformasikan yang lain dan menyuruhnya pergi. Tapi apa kau akan baik-baik saja tanya Soo Ryeon. Ya jawab Jung Haeng menyuruhnya pergi.
Soo Chan menawan Soo Ryeon di saat sedang berlari melarikan diri. Seraya mengeluarkan kotak obat, Soo Chan mengajukan pertanyaan kau kembali ke Gwangju bareng Hee Tae sehabis itu. Ya, tadi pagi jawab Soo Ryeon. Kamu berbohong lagi ucap Soo Chan kemudian berkata kau pikir saya bodoh.
Soo Ryeon berkata kalau kau bilang saya sanggup kembali kalau kondisi susah dan lantaran itulah saya kembali. Saat kubilang kau boleh kembali, maksudku bukan mempunyai arti kau boleh berunjuk rasa dan berpartisipasi dalam kericuhan itu ucap Soo Chan. Soo Ryeon menginformasikan kalau ia tidak berunjuk rasa ataupun berpartisipasi dalam keributan.
Tidak tanya Soo Chan kemudian berkata kau dikejar oleh serdadu dan berlumuran darah dan masih mau menyangkalnya. Soo Ryeon menginformasikan kalau ini bukan suasana biasa lantaran saya menyaksikan tentara menyeret seorang anak yang belum remaja untuk masuk SMP, mengajukan pertanyaan apa kau akan membisu saja kalau melihatnya.
Kamu tidak keberatan mereka menyeretmu tanya Soo Chan dan apa yang akan kau jalankan kalau berjumpa Pak Hwang bukan aku. Soo Ryeon bertnya Kakak masih takut kepadanya meski tahu apa yang terjadi, abang takut ia akan merugikan bisnismu.
Tidak jawab Soo Chan menginformasikan kalau ia takut ia akan menyakitimu kemudiab berkata kalau Ibu menyampaikan satu hal kepadaku di momentum terakhirnya dan memintaku untuk menjagamu menggantikannya dan saya sanggup menutup bisnis itu kalau ada kendala tetapi kalau sesuatu terjadi padamu,
Ayah juga terbaring sakit kalau hal jelek menimpamu, bagaimana saya sanggup hidup tanyanya kemudian mengajak Soo Ryeon pulang Jika ini suasana yang tidak wajar menyerupai katamu mari tetap di rumah hingga suasana damai dan mencari cara lain. Kakak boleh mencari cara lain tetapi saya tidak akan pulang ucap Soo Ryeon.
Meski kau nekat, tidak akan ada yang berubah ucap Soo Chan. Soo Ryeon berkata kalau ia mungkin tidak sanggup merubah apa pun, tetapi ada hal-hal yang sanggup kulakukan jadi sampaikan terhadap Ayah bahwa saya di Seoul. Soo Ryeon panggil Soo Chan di saat hendak pergi kalau kau keluar sekarang, saya tidak akan lagi menganggapmu selaku keluargaku, Soo Ryeon tetap berlangsung menghiraukan Soo Chan.
Byeong Chul memerintahkan Hee Tae di saat menyelediki pasien membalut lukanya dan gunakan ini untuk mengobati pasien dan tuliskan gejala, nama, serta usia pasien kemudian tempelkan padanya kalau pasien tidak sanggup diidentifikasi karang saja namanya kalau ada yang butuh operasi darurat secepatnya beri tahu kami.
Hee Tae menginformasikan kalau ia belum menyelesaikan magang kemudian mengajukan pertanyaan kenapa kau memercayaiku dengan ini. Kamu bilang sudah lulus cobaan ucap Byeong Chul dan ini sama dengan cobaan praktik. Tapi ia bukan pasien simulasi ucap Hee Tae. Byeong Chul memerintahkan Hee Tae jalankan saja.
Ini menyerupai luka bacokan ucap Myung Hee di saat ia dan Hee Tae mendekati pasien yang gres tiba dan memeriksanya. Dia ditikam dengan bayonet dan semua pasien lain yang menanti di luar mengalami luka tusuk ucap petugas. Hee Tae meyuruh Myung Hee mempersiapkan infus dan hubungi Departemen Bedah semantara ia akan memesan ruang operasi.
Kapan Kim Bong Seok akan dioperasi tanya orang tuannya. Setelah selesai mengecek Byeong Chul menjawab kalau ia gres saja menjadwalkan operasinya. Benarkah, terima kasih banyak ucap orang tersebut. Hee Tae menghampri Minjoo berkata kita mesti menjadwalkan operasi darurat lantaran luka tusuk di arteri femoralis.
Ayah dari Bong Seok mendengarnya mengajukan pertanyaan apa maksudmu dan apa hakmu merubah urutannya. Hee Tae meminta maaf, tetapi kami mesti memprioritaskan operasi darurat. Orang tersebut mencekram baju Hee Tae berkata Putraku butuh perawatan darura dan mesti secepatnya dioperasi.
Byeong Chul mengampiri mereka berkata kalau ini cuma akan menangguhkan operasi putramu kemudain menginformasikan Hee Tae, kita sudah selesai menyelediki semua pasien menyuruhnya kembali ke perawatan rawat jalan. Hee Tae cuma membisu kemudian berlangsung menghiraukan Myung Hee yang berada disana.
Nona Kim Bo Yeon panggil Hee Tae menghampirinya kemudian menginformasikan kalau ia akan membersihkan lukamu dan menjahitnya untukmu. Hee Tae panggil Jin A di saat menyaksikan Hee Tae.
Jin A menyaksikan Hee Tae yang sedang menjahit luka Bo Yeon berkata siapa sangka saya sanggup melihatmu memakai jubah putih. Sudah selesai ucap Hee Tae tetapi kau mesti menanti hasil pindai CT kemudian mengajukan pertanyaan terhadap Jin A kau baik-baik saja, tidak ada yang terluka.
Jin A menjawab kalau ia baik-baik saja. Bo Yeon menginformasikan kalau ia mendengar mereka juga menghantam kepalamu. Mereka menghantam kepalamu tanya Hee Tae kemudian memeriksanya dan menyuruhnya memperhatikan jarinya, tiba-tiba darah keluar dari hidung Jin A.
Kamu juga mesti diperiksa dokter ucap Hee Tae kemudian menginformasikan kalau Myung Hee ada di sana menyuruhnya minta ia mendaftarkanmu. Pak Hwang, kau juga mesti menjahit pasien ini ucap MiJoo menyediakan daftarnya, kemudian Hee Tae meinggalkan Jin A dan menyelediki pasien lainnya.
Astaga, kita mesti bagaimana tanya Soon Nyeo sehabis kembali. Kenapa apa ada kendala tanya Hyun Chul. Soon Nyeo menginformasikan kalaua ia pergi ke toserba yang buka di sana untuk berbelanja lauk dan pemilik kawasan itu berasal dari Gwangju, ia bilang kondisi Gwangju sedang kacau.
Gwangju, apa maksudmu semrawut tanya Hyun Chul. Soon Nyeo berkata kalau para tentara mengambil alih jalanan Gwangju seperti perang sudah dimulai. Jika terjadi perang, niscaya ada di garis depan ucap Hyun Chul dan kenapa ada di Gwangju. Mana kutahu, ia bilang tentara sering memukuli anak muda kemudian menangkap mereka ucap Soon Nyeo.
Hee Tae menginformasikan Bo Yeon saatnya pindai CT kemudian mengajukan pertanyaan di mana Jin A. Bo Yeoan menjawab kalau ia pergi menelepon keluargaku. Dia sudah mendaftar ke dokter tanya Hee Tae dan dijawab gelengan oleh Bo Yeon.
Hee Tae tidak mendapati Jin A di telpon lazim di saat mencari kemudian mengajukan pertanyaan terhadap In Young ada telepon lazim lain selain itu. Ada satu lagi di Annex jawab In Young kemudian menyuruhnya lewat koridor itu.
Aku sudah menyuruhnya ke dokter, tetapi ia keras kepala ucap Hee Tae di saat berlangsung di koridor, menyaksikan Jin A yang terbaring dilantai mendekati dan memeriksanya kemudian menjauh lantaran ketakuan di saat mengingat Seok Chul dan berteriak meminta bantuan.
Hee Tae menutup matanya di saat mengingat waktu bareng Jin A dan Kyung Soo memerintahkan menyelamatkan Seok Chul yang sarat darah. Hee Tae membuka matanya kemudian mendekati Jin A dan menekan dadanya menyediakan pertolongan.
Setelah membalut luka pasien, Myung Hee tidak menyaksikan Hee Tae disna kemudian mengajukan pertanyaan terhadap In Young yang lewat kau menyaksikan Hee Tae. Dia pergi ke Annex untuk menelepon jawab In Young. Kenapa ia tidak memakai telepon di pos perawat guman Myung Hee.
Jin A, kumohon ucap Hee Tae yang masih menyediakan pertolongan terhadap Jin A, kau bilang ingin pergi ke stasiun penyiaran TBC kemudian memerintahkan Myung Hee yang gres datang, mencari bantuan. Beberapa di saat Hee Tae mendengar Jin A kembali bernafas kemudia mengajukan pertanyaan Jin A kau sanggup mendengarku. Setelahnya Myung Hee tiba bareng perawat lainnya.
Soo Ryeon dan Sun Min mengobati orang-orang yang terluka dan membawanya memakai gerobak. Soo Ryeon kembali mencari orang-orang yang terluka kemudian menyaksikan orang yang terbaring dilantai dengan kondisi terluka dan mendekatinya ternyata orang tersebut yakni Jung Haeng.
Dengan lemah Jung Haeng bertaya namamu. Soo Ryeon menyuruhnya menanti di sini hendak pergi tetapi tangannya dicekal oleh Jung Haeng yang berkata kalau ia tidak sempat kemudain menutup matanya. Soo Ryeon menangis sehabis memegang tangan Jung Hae dan menyaksikan nomornya yang ia tulis di telapaknya.
Saat pulang kerja, Soo Chan menyaksikan siswa wanita sedang ditahan oleh tentara kemudian mengahmpirinya berkata kalau ia cuma pelajar muda kenapa kau mengganggunya. Siapa kau tanya tentara tersebut kemudian menghantam Soo Chan sehabis menyuruhnya membiarkan saja ia pergi hingga mengeluarkan darah.
foto: KBS2
Myung Hee menghampiri Hee Tae yang sedang bersandar di dinding menginformasikan kalau operasinya berlangsung tanpa kendala serta organ vitalnya stabil dan ia gres saja dipindahkan ke ruang pemulihan. Terima kasih banyak ucap Hee Tae yang lega mendengarnya.
Myung Hee kembali berkata kalau CPR telat sedikit saja ia tidak akan selamat dan kau sukses menyelamatkan Jin A dan Hee Tae berkaca-kaca mendengar ucapan Myung Hee.
Kita sudah kelemahan ranjang dan pasien terbaring di matras di lobi sulit dipercayai kita sanggup mendapatkan pasien lagi ucap executive rumah sakit di saat rapat. Tapi kita tidak sanggup menolak pasien dalam suasana ini ucap Byeong Girl.
Lebih dari setengah pasien tidak teridentifikasi selain ongkos medis militer mungkin curiga kita melakukan pekerjaan sama dengan pemrotes dan mereka akan menyerang RS executive rumah sakit.
Rumah sakit macam apa yang menolak mendapatkan pasien tanya Byeong Girl kemudian memerintahkan menutup gerbang utama dan terus terima pasien lantaran para tentara sanggup saja menyaksikan jadi matikan semua lampu kecuali di ruang operasi dan Pusat Medis Darurat.
Myung Hee menghampiri Hee Tae sedang duduk di dingklik memberinya masakan dan minuman menyuruhnya makan meski tidak lapar lantaran kau belum makan sepanjang hari kemudian berkata intuisimu memang elok lantaran saya menyaksikan Jin A tadi dan kami bahkan bicara sebentar tetapi saya bahkan tidak menyadari ia terluka terlebih menyaksikan tanda peringatan.
Benar bukan, saya insan kenari tanya Hee Tae. Myung Hee meminta maaf sebaiknya tidak keras kepala dan membuatmu lewat banyak hal, andai memercayai firasatmu dan pergi bersamamu kemarin atau hari ini kau tidak akan mengalami ini.
Hee Tae berkata lantaran sifat keras kepalamu Jin A sanggup selamat dan pada dasarnya, saya menyingkir dari risiko sebelum itu terjadi tetapi kau orang yang tetap di kawasan bahkan di saat petir menyambar dan berkat kau untuk kali pertama dalam hidupku, saya tidak melarikan diri dan sanggup berada di sana di saat Jin A pingsan, artinya sifat keras kepalamu menyelamatkan Jin A.
Sudah waktunya, mau ke stasiun kini tanya Myung Hee kemudian mereka bangun sembari mengambil barang-barangnya. Biar kuberi tahu sesuatu selaku kenari insan ucap Hee Tae lantaran banyak pasien luka tusuk yang dibawa kemari sama sekali bukan membuktikan baik jadi kita tunggu hingga hal terburuk rampung hingga Jin A siuman saja.
Apa itu tidak apa-apa tanya Myung Hee. Entahlah jawab Hee Tae kemudian berkata mungkin tersambar petir membuatku gegabah, setelahnya Myung Hee mengenggam tangan Hee Tae dan tersenyum kepadanya.
“Kita percaya sanggup menanggulangi apa pun bareng dan kepercayaan yang tidak sanggup diterangkan itu mengalahkan semua tanda perayaan tetapi kita tidak tahu kalau petir hanyalah tanda perayaan yang sebenarnya menuju ke arah kita yakni angin puting-beliung besar. Di tengah angin puting-beliung yang sanggup kita jalankan hanyalah saling berpegangan tangan biar tidak kehilangan satu sama lain.”
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di Youth Of May Eps 19 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang saya tulis, salam A2One.