Drama Korea – Sinopsis Youth of May Episode 16, Jika Kalian mencari full recap-recapnya eksklusif ada di tulisan yang ini. Tetapi untuk mendapatkan link bacaan Episode sebelumnya cek di sini.
Soo Ryeon memasuki café kemudian duduk di salah satu kursi dan membaca koran sembari mendengar ucapan para mahasiswa membicarakan perihal unjuk rasa, salah satu mengodetamannya mudah-mudahan menyaksikan kearah Soo Ryeon.
Tunggu, Soo Ryeon apa itu kau tanya orang tersebut sehabis menyaksikan Soo Ryeon dan menghampirnya. Sang Min ucap Soo Ryeon sehabis menyaksikan orang tersebut.
Astaga, ini betul-betul kau ucap Sang Min kemudian mengajukan pertanyaan kau tiba untuk berunjuk rasa di Stasiun Seoul kemarin jauh-jauh dari Gwangju, apa Won Seok kemari bersamamu. Sang Min, maafkan saya ucap Soo Ryeon kemudian berlari keluar dari café tersebut.
Kamu pulang larut ucap Hee Tae menyaksikan Soo Ryeon gres pulang kemudian menghampirinya berkata kalau ia mesti keluar sebentar. Kamu mau ke mana tanya Soo Ryeon. Hee Tae berkata kalau ada yang mesti dilaksanakan dan ini duduk kendala pribadi jadi hingga nanti.
Hwang Hee Tae panggil Soo Ryeon dikala Hee Tae hendak pergi kemudian mengajukan pertanyaan kau melakukan ini untuk menghukumku. Apa tanya Hee Tae. Soo Ryeon berkata kalau ia tahu kau menyalahkanku atas semuanya itu sebabnya kau mengabaikan dan menghindariku. Mari bicara dikala saya kembali ucap Hee Tae.
Kenapa, apa saya tidak patut untuk dilawan lagi tanya Soo Ryeon kemudian berteriak memerintahkan memukukul saja, bersikap sarkastis, membentak, atau murka saja seumpama dahulu. Lalu apa apa gunanya tanya Hee Tae dengan tenang.
Jika kau terus menghindariku seumpama ini dan berpura-pura saya tidak ada, apa gunanya tanya Soo Ryeon, berkata kalau ia juga tahu seluruhnya salahnya dan bertanggung jawab atas hal yang menimpamu dan Myung Hee hingga itu membuatku gila. Hee Tae menginformasikan kalau ia tidak pernah menyalahkanmu atas apa pun tidak sekali pun.
Jadi, beliau pemimpin pemogokan buruh tanya Soo Ryeon sehabis Hee Tae membawanya berjumpa dengan Seok Chul di rumah sakit. Aku gres tahu kau sungguh terkenal, Seok Chul ucap Hee Tae.
Jadi, tujuan awalmu ke Gwangju dan mengikuti kencan buta itu ucap Soo Ryeon. Ya ucap Hee Tae menginformasikan kalau beliau akan dipindahkan besok dengan adanya ambulans dan semuanya banyak yang mesti dipersiapkan.
Setelah Hee Tae pergi, Soo Ryeon mendekati brankar Seok Chul. Aku bimbang perempuan mungil ini melakukan hal sebesar itu dunia tidak akan pernah berubah dan mengorbankan dirinya tanpa argumentasi sebaiknya tahu betapa menakutkannya dunia ucap perawat yang sedang memeriksanya.
Soo Ryeon memegang tangan Seok Chul berkata beliau takut, itu sebabnya tindakannya ini makin luar biasa, beliau melakukan yang sebaiknya walaupun beliau takut.
Para mahasiswa dan warga sedang melakukan unjuk rasa. Disisi lain orang-orang Hwang Ki Nam sedang berkumpul, salah satu dari mereka menginformasikan kalau unjuk rasa sebaiknya rampung hari ini mudah-mudahan tidak terulang lagi, para pemimpin harus. Belum ucap Hwang Ki Nam kemudian menjawab telpon, berkata terhadap mereka kalau ia diundang ke kantor pusat, bersiagalah hingga saya kembali dari Seoul.
Soo Ryeom membangunkan Hee Tae sedang tidur kemudian menginformasikan kalau ada wilayah yang ingin kudatangi sehabis Hee tae membuka matanya. Kukira kau ingin pergi ke wilayah yang keren ucap Hee Tae dikala sedang berjalan kalian orang kampung gampang ditebak ingin menyaksikan istana, Myeong-dong, Istana Deoksu. Bicaramu seakan kau bukan orang kampong ucap Soo Ryeon.
Soo Ryeon berbalik memandang Hee Tae yang berada dibelakangnya berkata kau sebaiknya kembali ke Gwangju bareng Seok Chul. Hee Tae menginformasikan kalau ia tidak sanggup kembali hingga ayah bilang boleh. Apa argumentasi sebenarnya Ayahmu atau Myung Hee tanya Soo Ryeon.
Hee Tae tidak menjawab pertanyaan Soo Ryeon dan mengajaknya pulang. Soo Ryeon menahan Hee Tae hendak pergi kembali berkata jikalau lantaran kau takut Myung Hee akan terluka kembalilah ke Gwangju. Hee Tae menginformasikan kalau beliau bilang beliau takut Myung Hee takut padaku.
Apa kau bodoh, kau sungguh yakin itu tanya Soo Ryeon kemudian menginformasikan kalau Myung Hee tidak takut padamu tetapi beliau tidak mau kau terluka katanya itu yang paling beliau takutkan.
Apa maksudmu tanya Soo Ryeon menemui Myung Hee sebelum pergi ke Seoul. Karena itulah saya ingin minta maaf kepadamu sebelum kau pergi ucap Myung Hee lantaran kukira kita memiliki pedoman yang sama. Kenapa kau mesti minta maaf tanya Soo Ryeon.
Kamu tahu, insiden beberapa tahun kemudian itu dan saya menyalahkanmu ucap Myung Heed an itu sama sekali bukan salahmu mungkin saya butuh seseorang untuk disalahkan dikala itu lantaran temanmu ini pecundang. Bagaimana dengan Hwang Hee Tae apa beliau tahu semua ini tanya So Ryeon.
Myung Hee menggelengkan kepalanya berkata jikalau tetap bersamanya hidup kami berdua akan hancur dan beliau akan berpikir itu semua salahnya sama seumpama kau menyalahkan dirimu atas apa yang terjadi kepadaku. Myung Hee mendekati So Ryeon memegang tangannya kembali berkata jadi sampaikan saja kepadanya bahwa beliau tidak mungkin merusak siapa pun.
Kamu takut Myung Hee akan merusak hidupmu tidak bukan tanya Soo Ryeon beliau pun merasa demikian dan kalian berdua tidak keberatan. Tidak ucap Hee Tae kemudian menginformasikan kalau pada alhasil Myung Hee yang hendak terluka.
Soo Ryeon tertawa kemudian berkata kalian berdua seumpama sekali dan terserah kau mau kembali atau tidak, saya akan pergi kini mari tidak saling terlibat lagi mulai kini dan doakan saja yang terbaik untuk satu sama lain.
Bukankah sebaiknya kau ke Gwangju untuk memantau seluruhnya tanya driver ambulance terhadap Hee Tae memerintahkan ikut dengannya dan kami sanggup menjinjing satu wali dengan ambulans. Setelah menandatangai berkasnya, Hee Tae menjawab kalau ia tidak mau ikut.
Apa katamu tadi tanya Hyun Chul menghampiri Soo Nyeon sehabis menutup telponnya. Soo Nyeon menginformasikan kalau beliau berupaya keras beberapa tahun untuk mempersiapkannya dan beliau diterima di sebuah universitas kali ini tetapi kali terakhir beliau di sini beliau terlihat putus asa.
Ambulance yang membaca Seok Chul sudah hingga di rumah sakit, kemudian driver ambulance tersebut menampilkan berkas dan memerintahkan Myung Hee yang menyambutnya memanda tangani untuk pastikan kau sudah mendapatkan pasien. Tentu ucap Myung Hee kemudian menanda tanganinya dan menyaksikan nama Hee Tae selaku walinya.
Myung Hee menemui pendeta di gereja kemudian meminta maaf lantaran terus berubah pikiran dan tahu Anda menyarankan ini untuk membantuku. Penseta tersebut menyurh Myung Hee jangan kalut lantaran agenda beasiswa menentukan penerima gres tiap tahun dan sanggup mendaftar lagi tahun depan.
Myung Hee menginformasikan kalau ia tidak jadi berkuliah di luar negeri. Apa terjadi sesuatu tanya sang pendeta. Tidak terjadi apa-apa jawab Myung Hee berkata kalau tidak mau pergi lagi lantaran pergi ke mancanegara tidak akan menyelesaikan semua masalahku.
Aku turut senang untukmu ucap pendeta dikala kau bilang tidak ada argumentasi untuk tinggal di negara ini lantaran tidak ada yang menahanmu di sini dan beranggapan kau berubah pikiran dan menentukan untuk tinggal lantaran sudah mendapatkan alasan.
Sembari menangis Myung Hee menginformasikan kalau ia mendapatkan satu argumentasi tetapi kini sudah tidak ada bahkan tidak sanggup pergi kini tetapi itu sudah hilang. Pendeta tersebut berkata tidak apa-apa, entah ke mancanegara atau tidak jikalau satu pintu tertutup, pintu yang lain senantiasa terbuka.
Bagaimana jikalau tidak tanya Myung Hee dan menginformasikan kalau selama ini ia menjalani hidup di balik pintu tertutup bahkan kini rasanya semua pintu di sekitarku sudah tertutup dan saya tidak sanggup tidur atau bahkan bernapas sekalipun. Awalnya mungkin terlihat gelap tetapi dalam waktu dekat akan ada pintu ucap pendeta niscaya akan terbuka.
Myung Hee menghentikan langkahnya dikala menyaksikan Hee Tae yang berada didepannya, kemudian berkata tidak dikala Hee Tae hendak menghampirinya. Hee Tae berkata kalau ia sudah tahu alasanmu menolakku dan sebaiknya tidak tiba tiap kali memikirkanmu pada alhasil akan membuatmu menderita tetapi saya ingin bersamamu dan tetap di dekatmu kemudian mengajukan pertanyaan boleh saya mendekat.
Myung Hee menjatuhkan barang yang ia bawa kemudian berlari menghampiri Hee Tae dan eksklusif memeluknya.
Hee Tae berada di kamar Myung Hee sedang menunggunya, kemudian mengambil radio di meja dan menyalakannya ternyata tidak berfungsi, alhasil Hee Tae memperbaikinya. Itu sudah rusak ucap Myung Hee menyaksikan Hee Tae memperbaiki radio tersebut tidak ada gunanya menjajal memperbaikinya.
Tunggu saja ucap Hee Tae nyaris selesai kemudian menyalakan radio tersebut dan kembali berfungsi mengeluarkan suara. Kamu sanggup membuka toko elektronik di pegunungan kelak ucap Myung Hee. Toko elektronik, kedengarannya cantik ucap Hee Tae dan memebeir tahu kalau impiannya yakni menjadi insinyur sebelum ibuku jatuh sakit.
Kamu mesti sanggup gelar doctor sebelum membuka toko elektronik ucap Myung Hee. Entah saya membuka toko elektronik, melakukan pekerjaan di lokasi konstruksi, atau menumpang kapal di Busan ucap Hee Tae kemduain menginformasikan kalau ia tidak keberatan dengan apa pun selama sanggup bersamamu.
Hee Tae menginformasikan kalau dikala masih kecil suka memutar tombol ketimbang menyimak radio tiap kali memutar tombol perlahan, seringkali mendengar sinyal lemah yang terdengar gila dan sinyal itu seumpama denganku yang tidak didengar oleh semua orang tanpa bunyi ataupun warna, hingga alhasil kau menemukanku seumpama ini. Aku juga ucap Myung Hee sebelum berjumpa denganmu tidak sanggup mendengar apa pun.
Mungkin temanmu mati ucap Kwang Gyu menghampiri Kyung Soo yang sedang bertelpon beliau sebaiknya sudah menjawab. Kyung Soo menginformasikan kalau ada yang menjawab kemarin. Kwang Gyu memerintahkan Kyung Soo menutup saja dan telepon beliau lagi besok.
Saat sirine berbunyi Hwang Ki Nam berkata terhadap semua orang menginformasikan sudah waktunya memerintahkan menghimpun mereka semua. Setelahnya para serdadu menuju ke Gwangju.
“Mulai pukul 24.00, tanggal 17 Mei 1980, darurat militer diberlakukan di seluruh negeri ini. Mengingat pergerakan Korea Utara dewasa ini dan gangguan yang berjalan di seluruh penjuru negeri ini, Korea dianggap dalam kondisi darurat. Oleh lantaran itu sudah dipastikan bahwa darurat militer diberlakukan di seluruh penjuru negeri ini mulai pukul 24:00, tanggal 17 Mei 1980.”
Hye Gun panggil Soo Ryeon sehabis hingga di studio milik Hye Gun dan tidak mendapati Hye Gun disana dan kondisi studio tersebut berantakan.
BERSAMBUNG……
Sampai berjumpa lagi di Youth Of May Eps 17 dan jangan pernah bosen untuk membaca di drama yang saya tulis, salam A2One.