Drama Korea – Sinopsis Undercover Episode 7 Part 3, Untuk memperoleh seluruhan ceritanya recap tersedia di tulisan yang ini. Sedangkan untuk link lain pasti dari Episode sebelumnya baca di sini.


Pak Oh lagi menikmati penganan pinggir jalan dikala Jung Hyun menelponnya.
Pak Oh : Suk Gyu-ah. Jigeum?
Pak Oh pun eksklusif ke mobilnya menjinjing satu tusuk odeng.
Pak Oh : Baik, saya datang. Aku bahkan tidak sempat makan.

Pak Oh teringat dikala Young Geol memberinya kendaraan beroda empat itu. Ternyata itu kendaraan beroda empat biasa. Tapi suatu taxi.
Pak Oh : Mobil ini bersih. Ini nyaris seumpama kendaraan beroda empat baru. Taksi cukup mahal. Terima kasih, Pak Do.
Young Geol : Jangan pasang tampang begitu. Aku tak menampilkan ini secara gratis.
Pak Oh : Baiklah. Astaga.

Young Geol : Kau sering menemui Lee Suk Gyu, bukan?
Pak Oh : Aku? Aku cuma menemuinya sekali hari itu.
Young Geol : Segera laporkan kalau kamu pikir beliau mempersiapkan sesuatu.
Pak Oh : Ayolah. Sudah usang sejak saya pensiun. Jangan paksa saya melaksanakan itu.
Young Geol : Cari tahu apa yang beliau dan perempuan yang menyakitiku di kedai makanan barbeku berniat lakukan.
Flashback end…

Dengan taxi itu, Pak Oh menemui Jung Hyun.
Pak Oh juga menjinjing buah tangan buat Jung Hyun.
Pak Oh : Aku kesasar dan berkeliaran sebentar.
Jung Hyun : Kau mengemudikan taksi sekarang?
Pak Oh : Aku menutup tempat penyewaan mobil. Aku butuh sumber pendapatan. Apa saya seumpama sopir taksi? Ambil ini.

Jung Hyun : Apa ini?
Pak Oh : Kau sudah lupa? Ini hari ulang tahunmu. Hari terakhir bulan September.
Jung Hyun : Bagaimana kamu tahu?
Pak Oh : Bagaimana saya tahu? Kau tidak ingat? Aku memperoleh banyak bonus berkat kau. Istriku sungguh senang sehingga beliau mengantarkan sup rumput maritim dikala ulang tahunmu.
Jung Hyun : Aku ingat. Sup rumput maritim istrimu sungguh lezat. Aku menjajal memasaknya, namun rasanya tidak sama.
Pak Oh : Tentu saja tidak. Kau butuh bumbu buatan.

Mereka kemudian duduk. Jung Hyun menghela nafas. Melihatnya, Pak Oh tanya ada apa.
Pak Oh : Apa Do Young Geol membuatmu kesal?
Jung Hyun pun cerita.
Jung Hyun : Dia berjabat tangan dengan Yeon Soo dan memperoleh persetujuan darinya dengan senyum di wajahnya.
Pak Oh : Benarkah? Kalau begitu, anggap dirimu beruntung.
Jung Hyun : Beruntung?


Pak Oh : Jika beliau bertujuan menyakitinya, beliau akan jalankan itu diam-diam. Dia tidak akan berada di dekatnya seumpama itu.
Jung Hyun : Apa maksudmu?
Pak Oh : Kau tahu maksudku. Kau juga sama. Jika kamu bertujuan menyakiti istrimu selama operasi, kamu bahkan tidak akan mulai memacarinya. Agensi niscaya memanfaatkannya selaku mata-mata. Dia mengamati ClO untuk menyaksikan apa yang mereka lakukan.

Jung Hyun : Lalu kenapa mereka menyuruhku menghentikannya sejak awal?
Pak Oh : Itulah maksudku. NIS mencemaskan sesuatu. Istrimu mengatasi banyak kasus politik. Apa ada kasus yang baru-baru ini beliau selidiki yang mungkin menghasilkan mereka kesal? Apa kamu tahu?
Jung Hyun : Kasus Kim Tae Yeol? Atau kasus Cha Min Ho?
Pak Oh ingat apa yang disuruh Young Geol jalankan padanya.

Young Geol : Cari tahu apa yang beliau dan perempuan yang menyakitiku di kedai makanan barbeku berniat lakukan.
Pak Oh bilang, kasus Tae Yeol udah usang ditutup.
Pak Oh : Cha Min Ho. Aku ingin tau apa Go Yoon Joo tahu sesuatu.
Jung Hyun : Go Yoon-joo?
Pak Oh : Kau belum bicara dengannya sejak dikala itu?
Jung Hyun : Tidak.
Pak Oh : Belum?

Jung Hyun mengunjungi warnet random lagi. Dia mencari Yoon Joo. Tapi tak ada Yoon Joo di sana.


Jung Hyun kemudian pergi, namun diluar beliau ngeliat Yoon Joo disamperin beberapa pria.
Beberapa lelaki memegangi Yoon Joo. Yoon Joo murka dan berteriak minta dilepaskan.
Para lelaki itu kemudian menyeret Yoon Joo ke dalam gang.
Salah satu dari beberapa pria, kita panggilnya bos aja ya, kesal alasannya yaitu Yoon Joo terus mengumpat.
“Kau berisik sekali. Berhentilah mengumpat. Dengarkan baik-baik. Daud yaitu ayah Salomo. Lalu Salomo itu ayah siapa? Bapak dari bank tabungan. Bank mempunyai bunga. Bunga pun mempunyai bunga. Itulah yang menjinjing kita ke sini hari ini.”
“Astaga. Dasar bangsat gila. Kau bicara omong kosong.”
“Kau mabuk berat di siang hari. Bayar utangmu!”
“Utangku? Astaga. Kenapa tidak bilang dari tadi? Baiklah. Aku akan mengeluarkan duit utangku, berengsek.”

Yoon Joo akal-akalan mau ngeluarin duit dari kantongnya. Tapi kemudian beliau berupaya kabur dan sukses ditangkap para lelaki itu.
“Tapi saya tak mempunyai duit sekarang. Lepaskan aku.”


Pria itu kemudian menodongkan pisau ke Yoon Joo.
“Kau meminjamiku 500.000 won dan mengambil lebih banyak duit dariku! Hei, bunuh aku. Bunuh aku! Bunuh saja aku!”
“Ya, kami akan melaksanakan itu.”
Pria itu kemudian memerintahkan teman-temannya menyayat pergelangan tangan Yoon Joo.
“Ambil darahnya, periksa kalangan darahnya.”


Yoon Joo berontak, namun kemudian beliau dipukul hingga tak berdaya.
Jung Hyun menyaksikan Yoon Joo dipukuli dan dibawa ke suatu mobil.


Saat mau pergi menjinjing Yoon Joo, Jung Hyun secara tiba-tiba tiba dan menghajar satu per satu pria-pria itu.
Singkat cerita, alasannya yaitu tak sukses menjatuhkan Jung Hyun, para lelaki itu pergi.


Jung Hyun membuka pintu dan menyaksikan Yoon Joo.
Jung Hyun : Yoon Joo-ya, kamu baik-baik saja?
Yoon Joo pun terkejut menyaksikan Jung Hyun.
Yoon Joo : Suk Gyu-ssi.

Mereka bicara di taman.
Jung Hyun menampilkan kunci kendaraan beroda empat (?) ke Yoon Joo.
Jung Hyun : Gunakan dengan bijak.
Yoon Joo : Kau masih hebat, tak seumpama aku.

Jung Hyun terus memandang Yoon Joo.
Yoon Joo : Apa? Kenapa kamu menatapku seumpama itu?
Jung Hyun : Ada apa antara kamu dan Min Ho?
Yoon Joo : Kenapa kamu ingin tahu?
Jung Hyun : Kau bilang akan membalas mereka.
Yoon Joo : Mereka membunuhnya. Mereka mesti dihukum.


Jung Hyun : Kau dan Min Ho…
Yoon Joo : Apa maksudmu? Satu-satunya perempuan yang beliau cintai yaitu istrinya. Sama sepertimu. Aku sanggup menganggap lelaki yang baik.
Jung Hyun : Bagaimana kamu tetap berafiliasi dengannya?
Yoon Joo : Semua orang meninggalkanku. Negaraku, agensi, dan kau. Hanya Min Ho yang memedulikanku. Dia tiba menemuiku sesekali, meski saya tidak meneleponnya. Entah bagaimana beliau tahu saya tidak punya uang.

Yoon Joo kemudian bilang, Jung Hyun tak perlu minta maaf padanya.
Yoon Joo : Lagi pula, siapa saja berjuang untuk dirinya sendiri. Aku akan membunuh para bangsat itu dan meninggalkan tempat ini.

Kita kemudian diperlihatkan flashback dikala Pak Oh menampilkan Suk Gyu suatu dokumen.
Suk Gyu tanya, apa itu.
Pak Oh : Lihatlah.
Suk Gyu melihatnya. Itu yaitu dokumen yang berisi anggota Tim Operasi Khusus NSPA.
Pak Oh : Anggota gres kita yang mau diperintahkan dalam operasi untuk menangkap Kim Tae Yeol.

Suk Gyu melihatnya dan memperoleh resume Yoon Joo di sana.
Suk Gyu : Kenapa beliau ada di daftar?
Pak Oh : Go Yoon Joo? Dia mengajukan diri untuk melakukan pekerjaan di tim ini. Kau berjumpa dengannya tahun lalu. Aku bersyukur. Saat saya berjumpa dengannya tahun lalu, kukira beliau pandai dan gigih. Omong-omong, periksa daftarnya.


Pak Oh kembali ke mejanya.
Suk Gyu menyusul Pak Oh.
Suk Gyu : Aku ingin kamu mengecualikan Go Yoon Joo.
Pak Oh : Kenapa?
Suk Gyu bilang ada masalah, namun beliau gak sanggup jelasin masalahnya kalau Yoon Joo seorang pecandu.
Pak Oh : Kau berpacaran dengannya?
Suk Gyu : Tidak, bukan itu. Aku cuma punya firasat buruk tentangnya.

Pak Oh : Jelaskan.
Suk Gyu : Astaga, keluarkan saja dia!
Pak Oh : Keluarkan saja dia? Kau coba-coba denganku? Karena kamu biro yang paling kusayangi? Aku butuh mereka di tim ini.
Suk Gyu : Aku akan jalankan kiprah dua orang.

Yeon Soo sendiri lagi sakit kepala mikirin soal Seketaris Kim. Dia penasaran, siapa informan yang memberi mereka keterangan soal dana suap yang diterima Seketaris Kim.

Ponselnya berbunyi. Telepon dari Sang A.
Sang A : Kau akan mencari tahu seumpama yang senantiasa kamu lakukan, bukan?
Yeon Soo : Apa maksudmu?
Sang A : Aku kecewa. Informasi ihwal Kim Myung Jae mendapatkan suap.
Yeon Soo terkejut Sang A tahu.
Yeon Soo : Bagaimana kamu tahu?
Sang A : Kau menelponku kemarin alasannya yaitu itu, kan? Kematian ibu Kim Myung Jae.

Yeon Soo : Sang A-ya, siapa sumbermu!
Sang A : Itu benar, bukan?
Yeon Soo : Hei!
Sang A : Seseorang di ruang dialog reporter menginformasikan kami soal itu semenit lalu.

Semua pun terkejut karena keterangan Seketaris Kim mendapatkan suap menyebar di internet.


Yeon Soo menghela nafas dikala diberitahu Sang A soal CIO yang mendapatkan kabar ihwal dana suap yang diterima Seketaris Kim.
Yeon Soo pun matiin panggilan Sang A dan menyelediki internet. Dia menuliskan nama Seketaris Kim di internet dan timbul lah beberapa keterangan ihwal Seketaris Kim yang mendapatkan dana suap.
Yeon Soo pusing.

Yeon Soo beranjak keluar dari gedung kantornya dan menuju mobilnya.
Tapi tiba-tiba, Choong Mo tiba menghampirinya.
Yeon Soo : Kau cukup berani untuk tiba ke sini.
Choong Mo : Ada yang ingin kukatakan kepadamu.
Yeon Soo : Ikuti aku.

Choong Mo berupaya meyakinkan Yeon Soo kalau Seketaris Kim difitnah.
Yeon Soo : Kau tiba menemuiku untuk menyampaikan itu?
Choong Mo : Setidaknya kamu sanggup mendengar penjelasannya.
Yeon Soo : Baiklah. Silakan jelaskan. Aku akan lihat apakah itu klarifikasi atau tekanan dari luar.
Choong Mo : Aku mengajukan pertanyaan terhadap Pak Kim dan mengonfirmasinya.
Yeon Soo : Maksudmu, yang beliau katakan yaitu buktinya?
Choong Mo : Kau tahu pemerintahan ini berupaya memublikasikan ongkos operasi khusus kita, bukan? Sekitar satu triliun won dipakai selaku ongkos operasi khusus setiap tahun. Tapi kita tidak tahu ke mana uangnya. Kau tahu itu.
Yeon Soo : Maksudmu mereka yang berupaya menangkal RUU diloloskan memfitnah Pak Kim?
Choong Mo : Kau sudah tahu siapa informannya?
Yeon Soo : Yang penting yaitu itu benar atau tidak. Jika itu keterangan palsu, kita tak perlu mencemaskan apa pun.
Choong Mo : Yeon Soo-ya, menyelediki Pak Kim kini yaitu hasrat pelakunya. Rumah Biru memercayaimu. Tolong beri kami waktu juga.

Yeon Soo : Kapan kamu akan mengajukan RUU?
Choong Mo : Pekan depan. Kami akan mengusulkannya pekan depan. Aku menimbang-nimbang langkah-langkah Tae Yeol. Jika itu dia, beliau akan bergairah seumpama bawah umur dan menjalankan ini tanpa beristirahat. Korea yang transparan. Tae Yeol tak sanggup lihat, namun kita sanggup secepatnya melihatnya. Negara yang kita impikan.
Yeon Soo : Aku butuh bukti bahwa itu fitnah. Tapi kamu cuma emosional.


Choong Mo : Periksalah. Pak Kim tidak ada di Seoul lima hari sebelum pemilihan.
Yeon Soo : Apa?
Choong Mo : Jika RUU tak lolos, itu akan manis cuma bagi mereka yang menjajal memfitnahnya. Tolong bantu aku.


Choong Mo kemudian turun dari kendaraan beroda empat Yeon Soo dan beranjak ke mobilnya.
Tanpa mereka sadari, seseorang memotret mereka diam-diam.


Dan setelah itu, Young Geol mendapatkan kiriman foto Yeon Soo dan Choong Mo yang berjumpa diam-diam.
Young Geol : Mereka berkencan?
Young Geol tertawa.

Seung Goo ngajarin Seung Mi main basket.
Seung Goo : Lakukan sambil melihatnya. Kaki kanan dahulu.
Seung Mi : Ini tidak mudah.
Seung Goo melemparkan bola ke ring dan masuk.

Jung Hyun duduk di tepi lapangan, memantau anak-anaknya.
Sambil memantau anak-anaknya, beliau membaca keterangan ihwal dana suap Seketaris Kim.
Di keterangan itu tertulis, ‘Akankah Direktur CIO Membalas Kebaikannya atau Mengkhianatinya’ dan ‘CIO Diberitahu Soal Suap’.

Yeon Soo datang.
Yeon Soo : Kapan kamu tiba di sini?
Yeon Soo menyaksikan bawah umur bermain basket.


Jung Hyun memandang Yeon Soo dengan tatapan serius.
Yeon Soo pun berbalik memandang Jung Hyun. Melihat tatapan Jung Hyun, beliau pun tahu Jung Hyun sudah menyaksikan berita.
Yeon Soo : Kau sudah menonton berita?
Jung Hyun : Tinta di akta penunjukanmu bahkan belum kering. Aku tidak percaya ini terjadi. Kita tidak tahu itu benar atau tidak.

Seung Mi teriak, memberitahu ibunya beliau melaksanakan ‘lay up’.
Seung Goo menyapa ibunya.
Seung Mi dan Seung Goo lanjut main lagi.


Yeon Soo bicara lagi sama Jung Hyun.
Yeon Soo : Saat Presiden menyerahkan akta penunjukan kepadaku, beliau menyuruhku menyelediki bahkan otoritas hidup. Rasanya seluruh bangsa sedang mengawasiku untuk menyaksikan apakah saya melakukan pekerjaan dengan benar.
Jung Hyun : Mungkin seseorang sungguh-sungguh mengawasimu.

Yeon Soo : Astaga, saya tak butuh orang lain untuk mengawasiku, kecuali kau.
Jung Hyun : Aku tidak senantiasa mengawasimu.
Yeon Soo : Apa? Aku tahu kamu mengawasiku.
Yeon Soo merebahkan kepalanya ke pundak Jung Hyun.
*Kasihan Yeon Soo. Maju kena, mundur kena. Mau nyelidikin Seketaris Kim, dikatakan pengkhianat sama netijen. Kalau gak nyelidikin Seketaris Kim, dikatakan pilih kasih.


Besoknya, Seung Goo dan Seung Mi mendekati Yeon Soo yang udah mau berangkat.
Seung Goo menyemangati ibunya.
Seung Goo : Semoga hari ibu menyenangkan.
Seung Mi : Ibu sudah mau berangkat kerja?
Yeon Soo : Ya, Ibu mesti bekerja. Ayahmu akan mengantarku.
Jung Hyun keluar dan menjinjing bekal.

Tapi pas buka pintu, Yeon Soo dibentuk terkejut dengan Sang A yang secara tiba-tiba muncul.
Sang A juga terkejut Yeon Soo buka pintu tiba-tiba.
Sang A : Astaga, kamu mengejutkanku.
Yeon Soo : Sedang apa kamu di sini pagi-pagi sekali?
Sang A : Ibuku menghasilkan kimchi.
Seung Goo dan Seung Mi mendekati mereka.
Sang A ngasih kimchi nya ke Jung Hyun. Dia bilang itu sudah matang.
Yeon Soo : Kau tidak punya niat lain?
Sang A : Kau tidak menjawab teleponmu.


Yeon Soo, Jung Hyun dan Sang A keluar.
Sang A : Kudengar kamu berjumpa Kang Choong Mo kemarin.
Yeon Soo : Siapa yang memberitahumu?
Sang A : Jangan akal-akalan tidak tahu lagi.
Yeon Soo : Kenapa? Apa itu juga menyebar melalui aplikasi pesan?
Sang A : Ya, tadi pagi. Jika kamu akan menyerahkan fotomu dengannya ke media, kamu sanggup memberikannya kepadaku.
Yeon Soo : Serahkan foto-foto apa?
Sang A : Kau sengaja membuatkan foto itu untuk menghentikan Rumah Biru biar tak menekan CIO.
Yeon Soo kaget.

Melihat ekspresi Yeon Soo, Sang A pun tahu bukan Yeon Soo pelakunya.
Yeon Soo : Ini membuatku gila.

Yeon Soo dan Jung Hyun masuk ke mobil.
Sang A : Hei, Choi Yeon Soo. Beri saya sesuatu.
Sang A mengumpat alasannya yaitu Yeon Soo gak mau kasih tahu sedikit aja sama dia.
Sang A : Dasar anak badung berhati dingin.

Di mobil, Yeon Soo menyaksikan ada postingan ihwal dirinya yang ketemuan ama Choong Mo rahasia tadi malam.
Yeon Soo mau ngubungin Choong Mo, namun gak jadi.
Yeon Soo kesal, seumpama katamu, seseorang mengawasiku.


Jung Hyun menampilkan Yeon Soo bekal yang dibawanya tadi.
Isinya buah-buahan dan sayuran.
Yeon Soo : Siapa itu? Mereka bahkan mengambil foto.

Usai mengirim Yeon Soo, Jung Hyun kembali ke apartemen studionya dan memantau Young Geol dengan kekeran.
Karena gak menyaksikan Young Geol ada di ruangan, Jung Hyun mengeker Yeon Soo. Dia takut kalau2 Young Geol di ruangan Yeon Soo namun gak ada Young Geol di sana.

Yeon Soo dan timnya rapat membahas ihwal keterangan dana suap Seketaris Kim yang bocor ke publik.
Mi Sun : Setiap postingan memperoleh banyak komentar. “Kim Myung Jae korup,.. Kang Choong Mo memberi tekanan luar. Opini publik tidak terlampau bagus.
Pak Bae : Astaga. Siapa pun orang ini, mereka melaksanakan kenakalan dengan baik.
Yeon Soo : Seperti yang kalian tahu dengan menyaksikan fotoku dan Pak Kang, sudah terang kalau keterangan itu bocor. Entah itu Rumah Biru atau kita. Yang paling mendesak yaitu menyelediki apakah Pak Kang benar ihwal Pak Kim tak ada di Seoul lima hari sebelum penyeleksian presiden.
Pak Bae : Apa Pak Kang bilang begitu? Itu akan selsai begitu beliau punya alibi.
Yeon Soo : Cari tahu ke mana beliau pergi dikala itu.


Semua bubar, kecuali Cheol Hoon yang eksklusif menutup pintu ruangan Yeon Soo begitu lainnya keluar.
Cheol Hoon bicara dengan Yeon Sool soal Min Ho,
Cheol Hoon : Soal komputer yang dipakai Cha Min Ho di warnet, hard drive itu sudah dipulihkan.
Yeon Soo : Benarkah?
Cheol Hoon : Dia mencari satu keyword di website portal pada hari itu. Proyek Widow’s Cruse.
Yeon Soo : Proyek Widow’s Cruse?

Tanpa mereka sadari, ruangan Yeon Soo sudah disadap.
Dan obrolan mereka didengar oleh Young Geol.
Young Geol pun ingat sama dokumen yang ditinggalkan oleh Min Ho.
Young Geol : Pasangan ini berupaya keras mengakhiri hidup mereka.

Yeon Soo : Proyek Widow Cruse? Pasokan sesuatu yang tak kunjung habis… Itu saja?
Min Ho : Ya, untuk dikala ini.
Yeon Soo : Setelah kita menyelesaikan problem Kim Myung Jae, kita akan menyelidikinya bersama.

Cheol Hoon kembali ke mejanya.
Dong Woo terus memandang Cheol Hoon.


Jung Hyun terus mengeker. Dan beliau menyaksikan Young Geol tengah sibuk memandang dan menyimak sesuatu melalui earphone.
Jung Hyun kemudian menyaksikan di layar LCD Young Geol, Mi Sun tengah menampilkan dokumen pada Yeon Soo.
Jung Hyun pun sadar Young Geol memasang kamera pengintai di ruangan Yeon Soo.
Jung Hyun : Bedebah ini, Do Young Geol.


Sekarang, Jung Hyun di mobilnya. Menunggu sesuatu.
Tak lama, yang ditunggunya keluar. Dia menyaksikan Young Geol masuk ke kendaraan beroda empat dan pergi.

Jung Hyun mengikuti Young Geol dan menyaksikan Young Geol mengunjungi wilayah perumahan elite.
Young Geol turun dari mobilnya dan masuk ke salah satu rumah.

Jung Hyun mengarahkan kameranya ke alamat perumahan yang dimasuki Young Geol di alat GPSnya.
Dia bertanya-tanya, rumah siapa itu.
Bersambung ke part 4…