True Beauty Ep 12 Part 3

Drama Korea – Sinopsis True Beauty Episode 12 Part 3. Untuk mendapatkan pecahan full spoilernya pribadi saja ke tulisan yang ini. Namun Kalian sanggup juga tahu akan dongeng dari Episode sebelumnya baca di sini.

Soo Jin dan Hye Min mendekati Ju Kyung.

Ju Kyung terkejut menyaksikan Hye Min.

Dan Ju Kyung ingat dikala ia dibully dahulu oleh Sae Mi cs.

Hye Min merekamnya.

Flashback end…

Hye Min juga terkejut menyaksikan Ju Kyung sekarang. Meskipun kemaren2 ia sudah menyaksikan Ju Kyung, tetap saja ia masih kaget.

Hye Min : Lim Ju Kyung?

Ju Kyung yang takut, bergegas mengajak Soo Jin pergi.

Ju Kyung dan Soo Jin berlangsung menuju kelas.

Ju Kyung bertanya-tanya, kenapa Hye Min sanggup ada di sekolahnya.

Ju Kyung kemudian ingat seragam yang dipakai Hye Min, seragam Saebeom.

Ju Kyung : Itu seragam kami. Apa ia pindah ke sini? Kenapa?

Soo Jin memandang Ju Kyung dan akal-akalan tanya Ju Kyung kenapa.

Soo Jin : Kau sakit?

Ju Kyung : Apa? Tidak. Bukan apa-apa.

Soo Ho masuk kelas.

Hyun Kyu pribadi lari ke Soo Ho sambil mengajukan pertanyaan soal kebenaran pensiunnya ayah Soo Ho.

Tae Hoon pribadi menggeplak pipi Hyun Kyu, hingga Hyun Kyu jatuh biar Hyun Kyu.

Tae Hoon kemudian tanya kabar Soo Ho. Dia juga ngasih ucapan selamat atas kesembuhan Soo Ho.

Soo Ho : Selamat untuk apa?

Soo Ho mau ke bangkunya namun dihalangi sama Seo Jun.

Seo Jun menyaksikan kaki Soo Ho.

Seo Jun : Hei, Lee Soo Ho. Gips mu sudah dicopot?

Tae Hoon dan Hyun Kyu cemas, takut mereka berkelahi lagi.

Soo Ho bilang sudah.

Seo Jun lanjut tidur.

Soo Ho : Kau tidur pagi-pagi?

Seo Jun : Ya.

Tae Hoon dan Hyun Kyu heran menyaksikan mereka

Ju Kyung dan Soo Jin masuk kelas.

Soo Ah pribadi nyamperin Ju Kyung.

Soo Ah : Lim Ju saya memasukkanmu dalam Kontes Ratu Newstagram dan kamu peringkat kedua. Kau tak tertinggal jauh, jadi, kamu sanggup memimpin.

Soo Ah nunjukin foto Ju Kyung yang udah ia upload ke lomba itu.

Ju Kyung gak bersemangat nanggepinnya.

Soo Jin tanya apa hadiahnya. Uang.

Soo Ah : Rasanya menggembirakan sanggup menang. Leader girl grup baru-baru ini mengawali debutnya sudah dicari oleh agensi hiburan setelah menang peringkat pertama.

Soo Jin : Apa bagusnya terkenal?

Soo Ah : Terkenal rasanya menyenangkan.

Ju Kyung : Tapi tidak untukku.

Soo Ah : Harga diri sekolah dipertaruhkan, jadi, siapa saja coba buat perwakilan sekolah mereka menang. Aku tersingkir dari perlumbaan sebelumnya, namun kamu mesti menang dan mempertahankan martabat kami.

Soo Ah kemudian bilang kalau posisi pertama dikala ini Sekolah Menengan Atas Yongpa dan itu menjengkelkan.

Soo Ah nunjukin foto Sae Mi.

Ju Kyung terkejut melihatnya.

Ju Kyung : Park Sae Mi?

*Sae Mi memang anggun sih… Cantik banget.

Di sekolahnya, Sae Mi lagi selfie2 sendirian.

Di belakangnya, temen2nya sibuk membandingkan like Ju Kyung dan like Sae Mi.

Mereka bahagia sebab Sae Mi lebih unggul dari Ju Kyung.

Sae Mi : Kau masih meragukanku?

Salah satu dari mereka pun berkata, kalau Sae Mi mengancam siapa saja biar memilihnya.

Sae Mi pun pribadi memberi mereka tatapan sadis.

Ju Kyung nyuruh Soo Ah ngapus fotonya.

Soo Ah bilang gak sanggup sebab voting udah dimulai.

Soo Ah kemudian nyuruh lainnya ngevote Ju Kyung.

Ju Kyung panic, namun tak sanggup ngapa-ngapain.

Soo Jin memandang Ju Kyung. Dia tahu kenapa Ju Kyung panic.

Pak Han ngasih Ju Kyung nilai A+ untuk mata pelajarannya.

Bu Lee menyaksikan melihat Pak Han ngasih Ju Kyung nilai A+.

Pak Han menoleh dan melambung terkejut menyaksikan Bu Lee yang tahu-tahu sudah bangun di sampingnya.

Pak Han : Kau ingin bilang sesuatu?

Bu Lee : Tidak ada. Aku lihat Ju Kyung sanggup nilai A+.

Pak Han : Ya?

Bu Lee : Itu nilai yang bagus. A+.

Pak Han : Apa ada argumentasi kenapa ia tak sanggup sanggup nilai A+? Pilihannya untuk menulis fiksi horor masih segar dan ia secara logis mengkritik praduga yang membagi genre yang berbeda. Skornya didasarkan secara akurat pada pedoman skor. Aku tak menampilkan favoritisme.

Bu Lee : Fakta kamu mesti menerangkan menyerupai pecundang menghasilkan terlihat lebih menyerupai argumentasi yang menyedihkan. Kini saya sungguh curiga.

Bu Lee pergi.

Pak Han bangun dan sewot, menerangkan menyerupai pecundang? Aku? Kapan?

Pak Han kemudian minta maaf ke rekan2nya disampingnya sebab udah teriak-teriak.

Pak Han mau duduk lagi, namun malah jatoh sebab kursinya bergeser.

*Ini kalo Bu Lee yang jadi walkel Ju Kyung, Ju Kyung niscaya dikasih nilai jelek ini…. Wkwkwkw…

Soo Jin memburu Soo Ho hingga ke halaman sekolah.

Soo Jin menanyakan keadaan kaki Soo Ho. Soo Ho bilang ia sudah tidak apa-apa.

Soo Jin : Syukurlah. Aku khawatir. Mau apa sepulang sekolah? Mari bicara denganku

Soo Ho : Soal apa? Kau sanggup menyampaikan di sini.

Soo Jin : Sepertinya ini bukan kawasan yang tepat.

Soo Ho : Mungkin nanti. Aku punya janji.

Soo Jin : Apa itu penting? Tak bisakah dibatalkan? Ini sesuatu yang cuma sanggup kuceritakan padamu.

Soo Ho pun ingat dongeng Seo Jun perihal argumentasi kenapa Ju Kyung belum mau go public.

Seo Jun bilang itu sebab Soo Jin.

Soo Ho pun tegas. Dia bilang ke Soo Jin kalau ia punya komitmen sama pacarnya.

Soo Ho : Aku tak pernah memberitahumu, ‘kan? Itu Ju Kyung. Dia pacarku. Untuk beberapa alasan, ia belum ingin beri tahu yang lain. Pura-pura tak tahu.

Soo Jin kesal, lenapa kamu memberitahuku?

Soo Ho : Sepertinya kamu mesti tahu sebab kamu temanku.

Setelah menyampaikan itu, Soo Ho pergi.

Soo Jin makin kesal.

Ju Kyung lagi anteng2 jalan di koridor, menyaksikan Hye Min.

Ju Kyung yang gugup, pribadi membalikkan badannya, menghadap tembok.

Hye Min tak menyaksikan Ju Kyung dan terus berlangsung melalui Ju Kyung.

Ju Kyung memperhatikan Hye Min.

Soo Ho kemudian tiba dan merangkul Ju Kyung.

Ju Kyung pun terkejut dan takut bawah umur menyaksikan mereka.

Soo Ho : Tidak apa-apa.

Mereka berpapasan sama dua kawan dekat mereka.

Soo Ho pun pribadi berlangsung pincang biar mereka menerka Ju Kyung cuma menolong memapahnya.

Mereka percaya kaki Soo Ho masih sakit.

Soo Ho : Lihat?

Soo Ho kemudian tanya ada apa.

Soo Ho : Kau terlihat khawatir.

Ju Kyung bohong, bukan apa-apa. Ayo.

Sedang jam istirahat di Saebeom.

Tae Hoon, Soo Ah dan Ju Kyung di kantin. Soo Ah bilang, Soo Jin udah mengambilkan kursi untuk mereka.

Mereka bergegas duduk, namun Ju Kyung terkejut menyaksikan Hye Min semeja sama mereka.

Soo A melirik Hye Min dan tanya siapa Hye Min ke Soo Jin.

Soo Jin : Jo Hye Min. Kita seangkatan, jadi kuajak bergabung.

Soo Jin menyampaikan itu sambil memandang Ju Kyung.

Soo A tanya, apa Hye Min anak pindahan.

Soo A : Kau kelihatannya tak familiar. Dari sekolah mana?

Hye Min : Sekolah Menengan Atas Yongpa.

Soo A : Apa? Sekolah Menengan Atas Yongpa lagi? Ju Kyung-ah, perisak yang mengganggumu berada dari sekolah itu juga. Sulit dipercaya.

Soo Jin dengan sengaja tanya, Ju Kyung pindahan dari mereka.

Soo A juga bilang Ju Kyung belum memberi tahu mereka.

Ju Kyung berbohong. Dia bilang sekolah lamanya cukup jauh.

Hye Min menyela, hei. Kau tak mengenalku?

Hye Min kemudian bilang ada gadis berjulukan Lim Ju Kyung di sekolah lamanya.

Hye Min : Kau sungguh menyerupai dengannya.

Soo A pun kian ingin tau dan tanya ke Ju Kyung, apa Ju Kyung pindahan dari Yongpa juga.

Ju Kyung yang tak mau dibully lagi, tidak mengaku.

Dia dengan tegas menyampaikan bahwa ia bukan pindahan dari Yongpa dan ia tidak memedulikan Hye Min.

Ju Kyung juga murka pada Hye Min.

Ju Kyung : Aku tak peduli seberapa menyerupai kami. Aku bukan dari Sekolah Menengan Atas Yongpa, jadi, jangan salah.

Soo A : Tak perlu sekeras itu.

Ju Kyung yang gak nyaman, karenanya pergi dengan argumentasi sakit perut.

Soo Jin memandang kepergian Ju Kyung dengan tatapan puas.

Soo Jin menghampiri Hye Min di toilet.

Soo Jin : Kau tak sungguh kenal atau kamu cuma pura-pura? Bisakah riasan menutupi orang sampai-sampai mereka tak sanggup dikenali?

Hye Min resah maksud Soo Jin.

Soo Jin beranjak pergi.

Ju Kyung di toko komik, dengan muka aslinya.

Ju Kyung mengkhawatirkan Hye Min.

Ju Kyung : Dia tak mengenaliku, kan?

Ju Kyung juga bersyukur ia dan Hye Min tak sekelas.

Ju Kyung : Tak ada yang mau tahu kecuali saya berinteraksi dengannya.

Ju Kyung kemudian mukul-mukul kepalanya pakai bantal.

Tak usang Soo Ho tiba dan menyaksikan Ju Kyung sedang memukul-mukul kepala.

Soo Ho tanya, ada apa?

Ju Kyung masih aja gak mau cerita.

Ju Kyung ngasih Soo Ho paper bag. Dia bilang itu hadiah.

Ju Kyung : Itu cuma terlihat oleh mereka yang bagus hati. Tak bisakah kamu lihat jam di sana? Itu mahal.

Ju Kyung kemudian mengambil paper bag itu dari tangan Soo Ho.

Ju Kyung : Jika kamu kekurangan napas lagi, masuklah ke sini dan tarik-keluar nafasmu. Bernapas di dalam tas ini akan menenangkanmu. Selalu bawa ini. Mengerti?

Selanjutnya, Ju Kyung mengasih Soo Ho boneka kecil.

Ju Kyung : Ini boneka kekhawatiran. Beri tahu mereka apa yang ada di pikiranmu kalau tak sanggup tidur. Apa pun yang membuatmu duka dan khawatir. Letakkan di bawah bantalmu dan mereka akan hilangkan semua kekhawatiranmu dikala kamu tidur.

Soo Ho : Bukankah itu takhayul?

Ju Kyung : Ini bahwasanya dipakai dalam terapi. Aku sudah cari tahu.

Ju Kyung juga menyediakan Soo Ho peralatan merajut.

Ju Kyung : Merajut bantu tenangan pikiran.

Dan terakhir, Ju Kyung memberi Soo Ho gantungan tas. Ju Kyung bilang itu gantungan tas couple dan ia membelinya dengan gajinya.

Soo Ho : Anak-anak akan tahu kalau kita menggantung ini di tas kita.

Ju Kyung : Aku tahu. Kita akan gantung dikala kita publikasikan korelasi kita.

Soo Ho : Kusimpan ini untuk tak dipakai.

Ju Kyung : Dengan memilikinya saja, kamu akan senang.

Ju Kyung kemudian tanya, apa Soo Ho udah bicara sama Pak Lee sejak hari itu.

Soo Ho bilang belum.

Ju Kyung : Mungkin tak mudah sekarang, namun kupikir akan bagus untuk berbicara. Aku tak mau kamu meratapi apapun.

Soo Ho : Baiklah.

Soo Ho dan Ju Kyung menyaksikan boneka kekhawatiran.

Soo Ho : Boneka kekalutan ini, bukankah kamu lebih butuh? Kau ketakutan sepanjang waktu.

Ju Kyung : Tidak, ini milikmu. Mereka sungguh imut. Imut, ‘kan? Mereka punya raut muka yang berbeda.

Di kamarnya, Seo Jun lagi menyaksikan peringkat Kontes Ratu Newstagram.

Dan ia terkejut sebab Sae Mi yang peringkat satu.

Seo Jun kemudian menyaksikan foto Ju Kyung. Dia senyum dan bertujuan ngasih ‘like’ namun Go Woon secara tiba-tiba masuk kamarnya.

Seo Jun pun pribadi nyembunyiin ponselnya.

Go Woon membuka lemari Seo Jun dan mencari sesuatu.

Seo Jun : Cari apa?

Go Woon : Hoodie-ku.

Seo Jun : Ibu menaruhnya di sini?

Tiba-tiba, kaki Go Woon terantuk sesuatu. Dan benda itu jatuh dari dalam lemari Seo Jun setelah terantuk kaki Go Woon.

Go Woon menjerit kesakitan.

Seo Jun pribadi bangun menyaksikan adiknya kesakitan.

Seo Jun : Kenapa? Kau baik-baik saja?

Go Woon mengambil benda yang menghantuk kakinya.

Ternyata gips bekas tangan Seo Jun.

Seo Jun : Astaga, bacin busuk. Kenapa kamu tak buang ini?

Seo Jun mengambil gipsnya dan membaca goresan pena Ju Kyung di sana.

Lalu ia ingat dikala Ju Kyung meng-aum-kannya di RS.

Seo Jun berargumentasi ia tak sanggup mencampakkan gips itu sebab bekas lengannya.

Go Woon : Meski begitu, kenapa kamu simpan di dalam lemari?

Seo Jun : Itu ingatan bagus. Nanti, dikala kuingat kembali, itu akan mengingatkanku soal apa yang terjadi. Aku akan mengenang hidupku yang sarat gejolak. Bagaimana saya sanggup buang begitu saja?

Go Woon : Kau gila. Astaga, jari kakiku sakit sekali.

Go Woon keluar.

Setelah Go Woon keluar, Seo Jun mencampakkan gipsnya ke tong sampah. Dia merasa Go Woon benar, namun kemudian ia mengambilnya lagi.

Seo Jun : Tetap saja, lengan kananku. Aku tak sanggup begitu saja membuangnya.

Seo Jun mengembalikan gipsnya ke kawasan semula.

Setelah itu, ia kembali ke ranjangnya dan menyaksikan foto Ju Kyung.

Dan ia terkejut menyaksikan tombol ‘like’ nya udah kepencet.

Seo Jun : Apa? Kapan saya menekan suka?

Soo Ho masuk kamarnya dan bertujuan mengontak ayahnya, namun ragu.

Soo Ho karenanya gak jadi menelpon ayahnya.

Dia menyaksikan boneka kekalutan dari Ju Kyung dan mengerjakan menyerupai yang dikatakan Ju Kyung.

Terakhir, ia belajar merajut meski tak percaya merajut sanggup nenangin pikirannya apa gak.

Besoknya pas nyampe kelas, Ju Kyung terkejut disambut oleh temen2nya pakai perayaan.

Ternyata Ju Kyung pemenang Kontes Ratu Newstagram!

Ju Kyung kaget, apa?

Soo Ah : Kau kalahkan gadis dari Sekolah Menengan Atas Yongpa dan berada di peringkat pertama!

Ju Kyung : Aku diperingkat pertama?

Soo Ah : Beri tahu kami bagaimana rasanya memperoleh sensasi di media sosial.

Ju Kyung pribadi lemes.

Sementara itu, Sae Mi lagi latihan.

Sae Mi : Aku merasa terhormat jadi calon nomor satu.

Dia belum tahu kalau ia kalah.

Temen2nya lah yang kasih tahu kalau ia kalah.

Sae Mi pengen tahu siapa yang di peringkat pertama.

Dia terkejut tahu itu Ju Kyung.

Soo Ah makein Ju Kyun mahkota.

Si Hyun menyarankan Ju Kyung untuk menjadi seleb.

Soo Ah setuju. Dia bilang tidak siapa saja sanggup jadi selebriti.

Ju Kyung stress, Soo Ah-ya, kamu membuatku gila.

Soo Ah : Ju Kyung-ah, nikmati saja momennya.

Soo Jin memandang Ju Kyung.

Bersambung ke part 4…

Zalim Net Turkish Ep 2

Drama Korea – Sinopsis Zalim Net Turkish Episode 2, Lihat daftar lengkapnya di goresan pena yang ini. Untuk mengerti dongeng kalian sanggup...