True Beauty Ep 12 Part 1

Drama Korea – Sinopsis True Beauty Episode 12 Part 1, Untuk mendapatkan bacaan spoiler eksklusif di goresan pena yang ini. Sedangkan hal lain menyerupai mencari Episode sebelumnya baca di sini.

Soo Jin eksklusif ke RS sehabis dikasih tahu Soo Ah perihal ayah Soo Ho.

Tapi hingga sana, beliau mendapati Soo Ho tengah bareng Ju Kyung.

Soo Jin sakit hati menyaksikan Ju Kyung mencium Soo Ho.

Dia berbalik, kemudian pergi dengan wajah marah.

Ju Kyung tanya, apa Soo Ho sudah merasa lebih baik.

Soo Ho bilang beliau tidak mempunyai banyak kenangan dengan ayahnya. Setelah ibunya meninggal, ayahnya stay di Amerika. Dia tinggal dengan neneknya dan mulai hidup sendiri dikala masuk SMP.

Ju Kyung : Pasti sulit.

Soo Ho : Aku sudah usang membencinya. Aku punya banyak amarah yang terpendam padanya dan balasannya kukeluarkan. Kukira itu akan membuatku merasa lebih baik. Tapi masih berat. Entah lantaran saya masih tak sanggup memaafkannya atau lantaran kasihan. Aku masih belum percaya apa yang kurasakan kini.

Ju Kyung memegang tangan Soo Ho. Hanya itu yang sanggup beliau lakukan untuk memberi Soo Ho kekuatan.

Sampai di rumah, Soo Jin ditampar ayahnya. Sang ayah murka lantaran beliau kabur dari les.

Nyonya Kang berupaya menenangkan Pak Kang, namun Pak Kang terus saja memarahi Soo Jin.

Pak Kang : Dimana pikiranmu! Tak tahukah kamu ini periode yang penting bagimu?

Soo Jin memandang sengit ayahnya.

Pak Kang pun tambah murka menyaksikan tatapan Soo Jin.

Soo Jin masuk ke kamarnya.

Pak Kang mau memukuli Soo Jin lagi. Dia juga mengumpati Soo Jin.

Soo Jin mengunci pintu kamar. Pak Kang menggedor pintu kamar Soo Jin, nyuruh Soo Jin buka pintu. Soo Jin terlihat menahan tangisnya.

Soo Ho sudah pulang ke rumah. Dia pulang sendiri.

Soo Ho mempertimbangkan kata orang perusahaan ayahnya.

Soo Ho : Direktur Kang, bagaimana kabar kantor?

Direktur Kang : Tentu berantakan. Para reporter dan penggemar Black Soul berada di depan gedung. Dan itu sebabkan kerusakan serius pada agensi. Ayahmu mungkin punya banyak fikiran juga.

Soo Ho merasa bersalah.

Soo Ho duduk di ruang musiknya.

Dia memutar lagi Missing You di ponselnya, kemudian memandang fotonya bareng Se Yeon dan Seo Jun.

Soo Ho tak sengaja menjatuhkan kruknya yang ia senderkan ke piano.

Saat itulah beliau menyaksikan sesuatu di ujung piano. Sebuah surat! Soo Ho membukanya. Surat dari Se Yeon.

Flashback….

Soo Ho dan Seo Jun tengah mempersiapkan peringatan atas keberhasilan debut Se Yeon.

Soo Ho makein Seo Jun topi perayaan, namun Seo Jun gak suka topinya lantaran topi itu bukan gayanya.

Se Yeon tersenyum menyaksikan mereka.

Lalu Se Yeon kembali ke ruang musik dan menulis surat untuk dua sahabatnya.

Se Yeon : Teruntuk Han Seo Jun dan Lee Soo Ho. Aku takkan menulis ini, alasannya rasanya sungguh klise.

Sekarang, Soo Ho membaca surat Se Yeon. Soo Ho menangis.

Se Yeon : Aku tak sanggup berterima kasih dikala peringkat pertama lantaran saya sibuk menangis. Kutulis surat, berharap kalian tak merasa kesal. Hidupku senantiasa sepi, namun berkat kalian, tiga tahun terakhir hidupku dipenuhi dengan kehangatan. Berkat hari-hari hangat kita, saya sanggup banyak tertawa, lebih percaya diri, dan balasannya menggapai impianku. Hari ini merupakan hari bercahaya dalam hidupku. Dan saya akan senantiasa mengingat, kalian bersamaku hari ini. Teman-temanku yang berharga, saya sayang kalian. Aku tahu saya akan merasa aib kalau kalian baca surat ini, jadi, kuharap kalian tak pernah menemukannya. Dari Se Yeon.

Giliran Seo Jun yang membaca surat itu.

Sepertinya sehabis membaca surat itu, Soo Ho eksklusif ngajak Seo Jun ke makamnya Se Yeon.

Seo Jun nangis.

Soo Ho menguatkan Seo Jun.

Soo Ho dan Seo Jun baikan!! Yeay!! Mereka juga udah memakai gelang persahabatan mereka lagi.

Seo Jun tanya, apa Soo Ho ingat apa yang Se Yeon katakan pada mereka pas berbelanja gelang itu.

Soo Ho : Dia berharap persahabatan kita akan selamanya.

Seo Jun : Aku bilang jangan bersikap kekanak-kanakan.

Soo Ho : Ya, benar.

Seo Jun : Saat itu, kuterima begitu saja. Kukira kita akan senantiasa bareng selamanya. Tapi siapa tahu beliau akan pergi begitu cepat?

Soo Ho : Benar. Sungguh singkat.

Seo Jun : Aku tak ada untuknya dikala beliau mengalami masa sulit. Aku sungguh menyesalinya. Tapi beliau sudah tiada. Jadi, saya balasannya lampiaskan padamu alasannya itu membuatku merasa lebih baik. Aku sungguh terpukul dengan betapa sakitnya saya hingga tak tahu kamu pun terluka.

Seo Jun memandang Soo Ho dan minta maaf.

Soo Ho menyaksikan ponselnya. Ada panggilan tak terjawab dari ayahnya.

Seo Jun : Bagaimana ayahmu bereskan ini?

Soo Ho : Aku tak tahu.

Seo Jun : Dulu, saya sungguh iri padamu lantaran punya ayah kaya. Tapi kini saya sama sekali tak iri.

Soo Ho : Kenapa kamu iri? Kau punya ibu.

Seo Jun : Kau berlomba siapa paling malang? Keluargamu ‘kan kaya.

Soo Ho : Aku tak percaya itu benar lagi.

Seo Jun : Orang kaya tidak mempunyai masalah makan tiga kali sehari meski mereka bangkrut.

Soo Ho : Tiga generasi.

Mobil van melalui dan melemparkan puntung rokok ke mereka.

Seo Jun sewot, astaga, siapa yang lempar puntung rokok ini?

Mobil van berhenti. Penumpang yang duduk di belakang menjawab dengan wajah sangar kalau itu dia.

Seo Jun : Kau lempar puntung rokok ini pada kami? Dasar preman sialan!

Seisi kendaraan beroda empat van keluar, mereka gak terima dikatakan preman.

Seo Jun mau menghajar mereka namun ditahan Soo Ho.

Soo Ho : Tahan amarahmu.

Seo Jun menghempaskan tangan Soo Ho, kemudian memerintahkan Soo Ho lari. Setelah itu beliau lari duluan.

Soo Ho eksklusif nyusul Seo Jun.

Seo Jun lemparin kruk Soo Ho ke para preman.

Setelah itu, beliau menggendong Soo Ho dan bergegas lari.

Mereka kejar-kejaran hingga ke sawah.

Si ketua preman hampir menjambak rambut Soo Ho.

Seo Jun menghindar. Dia mundur ke belakang dan jatuh ke atas kotoran sapi.

Para preman pun pergi menyaksikan mereka jatuh ke atas kotoran.

Soo Ho nyalahin Seo Jun, ini gara-gara amarahmu!

Seo Jun membela diri. Memangnya saya tahu!

Seo Jun kemudian ngeluh tangannya sakit gegara gendong Soo Ho.

Seo Jun dan Soo Ho menumpang gerobak.

Seo Jun ketawa menyaksikan wajah Soo Ho yang acak-acakan sekarang.

Seo Jun bilang Ju Kyung harusnya menyaksikan Soo Ho.

Soo Ho : Karena beliau akan kecewa? Apa menurutmu itu akan menjadikannya pergi kepadamu?

Seo Jun : Aku tak pernah bilang itu. Apa saya membuatmu gugup?

Soo Ho : Jelas sekali. Kau sudah melupakannya atau belum?

Seo Jun : Tidak semudah itu.

Soo Ho : Lalu, apa? Kau hendak mengungkapkan perasaanmu padanya?

Seo Jun : Kau bodoh? Dia pacaran denganmu.

Soo Ho : Lupakan saja.

Seo Jun : Tidak semudah itu.

Soo Ho : Lalu, apa yang kamu rencanakan?

Seo Jun : Aku tak tahu. Menjauh dariku.

Ju Kyung datang di perguruan tinggi make up.

Sambil berlangsung menuju kelas make up, beliau bertukar pesan dengan Soo Ah.

Soo Ah : Kau pastikan mendaftar?

Ju Kyung : Ya. Aku gajian hari ini.

Soo Ah : Kau akan jadi penerus Selena?

Ju Kyung senang.

Ju Kyung kemudian melihat-lihat kelas.

Setelah itu beliau pergi ke resepsionis untuk mendaftar.

Petugas memamerkan Ju Kyung formulir. Ju Kyung bergegas mengisinya.

Bersambung ke part 2…

Zalim Net Turkish Ep 2

Drama Korea – Sinopsis Zalim Net Turkish Episode 2, Lihat daftar lengkapnya di goresan pena yang ini. Untuk mengerti dongeng kalian sanggup...