Drama Korea – Sinopsis Toshi no Sakon Episode 7, Kamu juga sanggup simak daftarnya di goresan pena ini. Apabila Kamu ingin menyaksikan dongeng Episode sebelumnya baca di sini.

Harumi sendirian di rumah bangkit tidur nggak ada maiko di sampingnya. Harumi membayangkan kebersamaan mereka tadi.
Maiko : Kamu senantiasa bilang pundakmu dan pinggangmu sakit. Wah rasanya saya ingin berhenti mengelola anak kecil.
Harumi : Sudah ya…kita tidur bareng saja.

Meskipun harumi merasa mereka sudah berdamai namun ia teringat lagi pertanyaan maiko padanya.
Maiko : Meskipun Ri chan berbohong saya rasa niscaya beliau punya alasan. Tolong ceritakan argumentasi darinya yang belum sempat saya dengar.
Harumi : itu…
Maiko : Paling tidak ada hal yang sanggup saya bahas denganmu
Harumi : Soal itu maafkan aku
Maiko : Kamu tak ingin membicarakannya dengan ku?
Harumi : Maaf aku tidak ingin
Maiko : Begitu ya?

Harumi melamun dan bergumam dalam hati. Aku tidak merasa beliau akan percaya dengan cuma menyerupai itu. Tak kusangka akan jadi menyerupai ini. Lalu harumi menjajal menelepon maiko namun maikonya lagi ke kebun tomatchery bareng ayahnya.

Maiko lagi gunting gunting tomat cherry kemudian menaruhnya di suatu baki sambil ngobrol sama ayahnya.
Maiko : Pertanyaan pertama. Benarkah tidak ada yang disembunyikan dalam berumah tangga?
Ayah : Hei tidak perlu putus asa nanti kau sakit.
Maiko : Aku tidak frustrasi… cuma mengapa…aku tidak mengetahui mengapa mas harumi menyembunyikan sesuatu dariku.
Ayah : Aku tidak tahu apa yang terjadi terhadap kalian. Antara suami istri juga ada kan hal yang tak ingin diceritakan

Maiko berlari menghampiri ayahnya sambil menjinjing bakinya.
Maiko : tujuannya bagaiamana?
Ayah : hmmm, saya sendiri tidak mengetahui perasaan harumi.
Maiko : Pertanyaan kedua, selamaada yang disembunyikan suami, ingin istri bersikap bagaimana?
Ayah : Hmm mungkin menanti hingga suami siap menjelaskan.
Maiko : Sampai kapan? Setengah hari? Satu hari?
Maiko : jikalau saja saya sanggup sabar sulit dipercayai mengajukan pertanyaan pada ayah. Ayahnya mengiyakan.
Maiko : Karena beliau tidak pernah membuatkan dongeng denganku rasanya dia tidak percaya padaku dan itu membuatku sedih.

Sementara di rumah harumi masih galau mesti ngomong bagaimana ke Maiko.Harumi latihan bicara, apakah mesti menyerupai ini, Hey dengan pulang ke tempat tinggal orangtua kau tahu artinya apa! Tidak semudah itu untuk tiba menjemputmu. Harumi merasa bukan begitu. Halo dek maiko kau mau pulang kapan?kalau mau pulang tolong kabari ya nanti saya jemput. Harumi merasa bukan begini juga. Dia galau mesti menjemput maiko atau membiarkan saja.
Harumi tersadar, Tunggu dahulu setelah saya menolak menerangkan argumentasi Rion pergi…bukankah kendala ini tetap tidak ada solusi… apa yang dipikirkan maiko mengenali menyerupai itu? Meskipun saya sempat berfikir Rion menyerupai adik sanggup memisahkan Rion darinya. Harumi terlihat ketakutan dan bergegas pergi.

Maiko masih bareng ayahnya
Maiko : hmm enak
Ayah : Harumi tidak menceritakan apa apa bukan bermakna tidak mempercayaimu.
Maiko : mempertimbangkan kebaikanku? Maksud ayah!
Ayah : Mana ayah tahu percayalah pada harumi dan tunggu saja. Tapi maiko memang orang yang peka terhadap hal hal kecil.
Maiko : Ini bukan hal kecil namun ini hal besar. Aku ingin senantiasa menghabis waktu tertawa bareng harumi
Ayah : Ayah sungguh menggemari kejujuranmu maiko. Tapi ada hal. Yang sungguh saya khawatirkan. Apakah kau dibodohi oleh orang lain menjadi banyak bercerita. Lalu apakah kau bisamendapatkan peluang dari setiap pemikiranmu. Tidak. Sampai kini juga saya belum mengetahui apa yang terbaik bagimu. Tetapi dengan kau menjajal menyendiri menyerupai ini menyerupai yang kau inginkan harap kau sanggup bahagia. Aku mengetahui itu.
Maiko : Aku gres tahu jikalau ayah hingga menyerupai itu memikirkannku
Ayah: Iya benar juga. Baru pertama kali saya mengungkapkannya.
Maiko : Kaprikornus begitu walaupun saya bareng ayah selama 24 tahun ternyata masih banyak yang tidak saling kita ketahui. Kalau begitu hubunganku dengan harumi belum ada apa apanya. Malah gres saja dimulai. Ayah mengangguk.

Harumi di kantor masih mempertimbangkan maiko. Dia mengajukan pertanyaan tanya sendiri mengapa maiko tidak menghubunginya. Apa alasannya?bahkan satu telepon pun tidak.
Saat rapat harumi masih kepikiran maiko. Harumi pikir,sebenarnya jikalau pulang ke tempat tinggal ayah, maiko sanggup mengabarinya melalui peaan saja. Bukankah itu terlalu kasar,aku tau beliau marah…jangan jangan beliau sudah tak ingin kembali kepadaku. Berarti kita mesti secepatnya berjumpa supaya secepatnya sanggup berdamai. Tidak buakn begitu. Miyuki hingga menegurnya alasannya yaitu harumi terus melamun.

Tidak bukan itu. Akulah yamg membatasi obrolan itu. Rapat sudah selesai. Harumi masih bengong. Miyuki mengagetkannya.
Miyuki : Pak Hanasato rapatnya sudah selesai.
Harumi cuma bilang Oh.
Miyuki : Untuk apa bilang “ Oh” saja. Dasar terbelakang dari tadi cuma duduk saja tidak jelas. Apakah kau niat bekerja? Kalau menyerupai itu , mending kau off saja.
Harumi : Maaf.
Miyuki : Kali ini kenapa lagi. Kamu tidak menyerupai biasanya.
Harumi : Maiko pergi dari rumah.
Miyuki : Apa ?
Harumi : Kami tidak sanggup saling berjumpa dengan baik. Saat denganmu dahulu juga begitu berupaya menyingkir dari pertengkaran. tidak perlu berkelahi hal yang bagus dikala itu sehingga saya menjadi gembira akan diriku. Meskipun saya menyadari hatimu menyerupai berbeda. Aku bahkan tidak menahanmu untuk tetap bersamaku. Kalau menyerupai itu justru tidak baik.
Miyuki : Kamu ingin bicara apa? Jawabannya sudah kau ucapkan sendiri.
Harumi : Suami istri juga punya kelemahannya masing masing kan

Miyuki menyunggingkan senyum. Lalu harumi pergi dengan berlari. Di sepanjang jalan ia terus berlari sambil bergumam dalam hati, jangan hingga mengulang kesalahan yang sama. Tidak boleh sama menyerupai dulu.

Di kedai makanan daerah Rion magang. Rion menghasilkan suguhan anggun dan yummy namun kelihatannya ia ditegur sama koki senior alasannya yaitu mengolah masakan nggak sesuai resep.Kesal,Rion pergi dari restoran. Ia duduk duduk di dingklik pinggir jalan sambil merokok namun ia malah batuk batuk. Rion terngiang ngiang perkataan harumi, kalau kau menipu maiko itu sama saja kau menginjak injak perasaannya. Apakah kau menggemari maiko?. Rion kemudian beranjak dari duduknya.

Harumi pergi ke tempat tinggal mertuanya untuk menjemput maiko namun pak murakami menginformasikan maiko gres saja pulang dan bilang ingin berjumpa Rion. Harumi dipersilakan amsuk namun dai ingin secepatnya pulang.
Ayah : Harumi, saya juga sudah cukup lama berpisah dengan istri saya.
Harumi : Benarkah?
Ayah : Ya. Lebih dari sekali sepertinya. Saya tak ingin terlalu mempertimbangkan hal itu. Hal hal yang menyulitkan. Dan soal pekerjaan. Tidak saling berbicara. Saat ini menurutku kelihatannya beliau …ya…mungkin kesepian. Karena maiko sama keras kepalanya denganku. Tolong maafkan dia. Harumi terseyum : Baik. Saya permisi. Lalu pamit.

Maiko pergi mencari Rion ke kedai makanan namun Rionnya sudah nggak kerja di sana. Di jalan maiko menyaksikan seseorang dari belakang menyerupai Rion,saat ia menghampirinya ternyata bukan. Rion terlihat berlangsung sendirian kemudian dihampiri cewek jadi jadian yang merayunya dan mengajaknya jalan. Dan ditengah jalan dua orang lelaki sobat si “cewek” mencegatnya dan memalaknya. Minta dompetnya namun Rion menolak karenanya ia dipukuli hingga babak belur.

Rion terlentang di jalan parasnya terluka. Maiko akhirnya menemukannya di sana. Richan..aku niscaya tahu dikala Richan menangis.
Kilas balik dikala Rion masih kecil. Rion anak anak senantiasa mendengar perselisihan orang tuanya. Rion duduk di tangga dan menangis. Lalu Rion ke taman dan bersembunyi di sana. Maiko kecil menemukannya di sana dan menenangkannya. Kilas balik selesai.

Maiko dikala ini mencemaskan Rion. Dia menolong merapikan barang barang Rion yang semrawut di lantai. Rion minta Maiko mendandaninya. Maiko lama terdiam menatapnya.

Kemudian Rion sudah memakai wig panjang. Mereka di atas jembatan.
Rion : Bagiku tata rias itu menyerupai sihir yang membuatku bahagia.
Maiko : Sihir
Rion : Ya. Sihir yang sanggup membuatku melalaikan hal hal yang saya benci. Ayahku menjinjing kabur duit paman. Saat saya dengar beliau kabur dengan pacarnya. Saat ibuku tahu saya berdandan perempuan kemudian beliau merasa jijik denganku. Sejujurnya saya tadinya berfikir tak punya hal yang berharga. Tapi…hari itu benar benar membuatku terkejut….meskipun saya berupaya secepatnya pulang dari italia. Aku menyaksikan kalian berdua berlangsung bareng dengan akrabnya. Aku pikir saya yang hendak membahagiakanmu. Tapi dari permulaan memang sihir itu tidak ada kan?
Maiko : Benar,tanpa mengandalkan sihir pun kau niscaya baik baik saja. Sekarang kau menjadi anak yang kuat.

Maiko mengikuti Rion berdiri di pinggiran pagar.
Maiko : Mengapa kau sengaja berbohong dan tinggal sementara di rumahku? Ri chan kalay berbohong niscaya ada kan hal yang ingin di sampaikan? Kalau harumi…pasti sanggup memaafkan…
Rion : Mengapa mesti dimaafkan? Dia membisu diam dibelakangmu berjumpa dengan mantan istrinya.
Maiko : Apa ?
Rion : Aku berbohong hingga terbawa ke rumahmu itu alasannya yaitu saya ingin memisahkan kalian.
Maiko : Mengapa menyerupai itu?
Rion : Aku lebih mengetahui maiko dibandingakan dengan dia. Karena saya senantiasa memperhatikanmu maiko. Aku lebih mengetahui maiko dibandingak siapapun. Aku harap kau mengetahui saya yang menyerupai ini

Rion melepas wignya dan meniadakan lipstik di bibirnya.
Rion : Aku menyukaimu maiko.
Maiko : Sudah jangan bercanda. Itu nyaris saja membuatku percaya.
Rion : Aku tidak bercanda.
Maiko : Tunggu dulu…mengapa tiba tiba..
Rion : Aku akan menjadikannya lebih mudah. Pilhlah,memutuskan kekerabatan denganku atau putus dengan dia.
Maiko lama terdiam mengawasinya. Rion melepas mantelnya kemudian mengembalikannya ke maiko. Sepertinya merek tuker tukeran mantel gitu.

Harumi lari lari ke jembatan menyusul Maiko dan mengundang namanya. Harumi memeluk maiko.
Maiko : Ada apa hingga berkeringat
Harumi : Tolong jangan pergi kemanapun.
Maiko : Eh…
Harumi : Kalau saya mulai merasa jauh darimu tidak tahan dengan kegalauan saya ingin secepatnya menemuimu. Meskipun kau sudah saya jemput namun tetap tidak berjumpa saya jadi khawatir.
Maiko : Mas Harumi saya sudah pulang.
Harumi merasa lega kemudian mencium maiko.
Harumi : Selamat datang. Soal Rion…mari kita secepatnya bicarakan lagi.
Maiko : Soal itu..bisakah kita tunda sekali saja.
Harumi : Apa??
Maiko : Itu…ada banyak hal yang mesti saya pikirkan.
Harumi : Mengapa ditunda?

Di rumah. Harumi di dalam kamar terlihat gundah. Sedang maiko di ruang tamu sedang menyaksikan lihat album foto masa kecilnya bareng Rion kecil. Maiko pun terlihat galau.

Maiko sedang duduk duduk bareng Harumi. Maiko tanya bisakah beliau menyampaikannya pada Richan juga? Terlihat di tempata lain Miyuki bicara, Aku tidak tahu juga. Selama kita tidak tahu mungkin cuma orang lain saja yang bahagia.

Maiko dan Harumi terlihat sedang saling dadah dadah. Di lain waktu ada Harumibicara sama Rion.
Rion : Om om yang usianya jauh apa bagusnya itu?
Ada harumi sama Miyuki.
Miyuki : Aku percaya kalian berdua. Maiko dan harumi berdua saja.
Lalu maiko : Aku sungguh senang sanggup hidup bareng Harumi.