Drama Korea – Sinopsis Toshi no Sakon Episode 6, Kamu sanggup simak daftar rekap di goresan pena ini. Jika Kalian ingin lihat certita kemudian Episode sebelumnya baca di sini.

Maiko kecil sedang bermain lari lari kemudian menghasilkan rumah rumahan dari pasir untuk ayahnya.
“Kamu yakni hartaku yang paling berharga.”
“Kamu yakni anugerah yang membuatku bahagia.”
“Asalkan itu untukmu saya bersedia menjadi apapun.”
Maiko menghasilkan janji kelingking dengan ayahnya.

Pak Murakami meniadakan airmatanya. Rupanya orang renta itu sedang menonton video rekaman maiko kecil dan jadi terharu. Assistennya minta maaf alasannya memutar video itu. Dia mendapatkan video itu dikala higienis bersih.

Terdengar bunyi Maiko,
“ Bagaimanapun dalam kehidupan senantiasa ada yang berubah”
“Orang yang saya cintai juga berubah”
Di rumah Harumi. Ada maiko sedang menghasilkan minum sambil memantau Harumi dan Rion di meja makan..suasana canggung diantara kedua lelaki itu. Rion mau ngambil kecap namun keduluan harumi dan ditaruh di depannya. Maiko menyuguhkan minuman rion minta diambilkan kecap di depan harumi. Maiko minta lain kali ambil sendiri. Maiko ngasih tahu hari ini mereka akan pergi bertiga,mohon bantuannya.

Mereka pergi ke villa pak murakami ayahnya maiko untuk pesta barbeque. Ayah maiko mengeluh maiko yang usang sekali. Maiko bilang ayahnya yang tiba terlalu awal. Harumi terkejut menyaksikan mertuanya. Pak Murakami bilang maiko ingin mengadakan barbeque. Dan kelihatannya orang renta itu memanggil kerabat maiko yang lain. Rion yang jalan belakangan memantau mereka semua.

Pak Murakami memanggang daging, harumi ikut menolong mertuanya itu. Dua anak kecil minta sosis sama harumi dan resah mau panggil apa, harumi minta diundang om saja. Maiko terlihat bangga menikmati daging oven ayahnya. Sementara Rion terlihat menyendiri dan murung. Pak murakami mengajaknya ikut makan bareng sama mereka. Rion cuma menganggukkan kepala.

Maiko dan ayahnya menyemangati harumi. Lalu maiko makan daging dan tersedak ia bilang akan baik baik saja setelah makan. Rion membisu diam tersenyum melihatnya. Lalu harumi nyamperin Rion mengajaknya makan bersamanya dengan sopan. Rion diem. Lalu dua orang anak kecil menghampirinya dan mengajaknya bermain. Rion mengikuti mereka dan membiarkan harumi.

Setelah usai makan makan maiko dan harumi merasa kekenyangan.
Harumi : Sudah usang saya tidak makan sekenyang ini dan menghabiskan waktu yang bermanfaat seumpama ini. Terima kasih sudah mengajak saya kemari.
Maiko : Aku senang. Kamu juka kau senang.
Keduanya kemudian duduk duduk di sofa dan memantau Rion yang sedang bermain main bareng anak anak. Maiko terlihat gembira, sykurlah Ri chan juga terlihat menikmatinya.

Pak Murakami menyusul membawakan mi goreng. Harumi minta maaf ia sudah kekenyangan. Maiko akan makan dua porsi. Lalu ketiganya duduk lagi dan merasa hal itu mengasyikkan (pesta barbequenya).
Ayah : Bagaimana kehidupan pernikahanmu?
Harumi : Ya…sangat ..
Maiko : Sulit..jujur banget dia
Harumi : Apa?
Maiko : Karena tidak ada buku panduannya semua hal kami masih meraba raba. Aku masih resah apakah yang kupertimbangkan sudah tepat. Meskipun menurutku benar namun saya tidak tahu apakah benar juga menurut harumi. Kalau orang lain mungkin berlainan namun kami suami istri,orang lain mungkin mudah,kalau suami istri akan sungguh sukar bila ada jarak diantara kita. Oleh alasannya itu sebisa mungkin apapun itu kita mesti saling bicara bertahap menetralisir kesalahpahaman itu. Hal yang menurutku benar dan hal yang menuru harumi benar alan lebih baik bila sanggup saling menyatu…
Maiko bicaranya sambil sesekali tertawa dan tersenyum dan diakhiri senyum kedua belah pihak. Dia sama harumi. Rion membisu diam menguping diluar.
Ayah : Hmm seumpama itu ternyata. Harumi terima kasih saya memang tidak pernah mengajarkan maiko bagimana untuk menjadi istri yang seharusnya. Aku sungguh senang karena kau bersedia menjadi bab keluarga ini.
Harumi : Oh tidak. Aku yang bahagia.

Rion tiba tiba masuk dan mengajak maiko bermain bersamanya dan ponakan mereka. Tinggallah harumi dan mertuanya.
Ayah : Kalau Rion senantiasa mengganggu, tolong maafkan dia.
Harumi : Oh tidak. Jangan seumpama itu.
Ayah : Maiko yakni kerabat sepupunya. Sejak kecil mereka dibesarkan seumpama saudara. Dia sama sekali tidak menuntut apapun dariku. Ayah anak itu sudah menenteng kabur uangku kemudian kabur bareng perempuan muda. Ya walaupun kau bilang tidak perlu dipikirkan saya tetap akan merasa bersalah.
Harumi : adakah hal semacam itu?
Ayah : ibu anak itu juga mulai sedikit berubah. Hal yang menghasilkan hatinya memaafkan mungkin cuma maiko. Oleh alasannya itu maiko juga menjadi sungguh overprotektif.

Setelahnya pak murakami merapikan perlengkapan memanggang. Rion menolong mendorong kompornya.
Ayah : Rion apakah ada masalah?
Rion : Tidak ada
Ayah : Benarkah? Kalau begitu baguslah. Apakah kau tidak suka harumi?
Rion : Mengapa paman menghasilkan maiko menikah dengan orang itu?
Ayah : Tidak. Aku tidak menjadikannya menikahi harumi. Aku cuma menghasilkan mereka bahagia. Maiko sendiri yang memilihnya.
Rion : Makanya saya jadi khawatir.
Ayah : Oh,begitukah? Setelah konferensi dengan harumi saya pikir ia akan senantiasa bahagia. Dia senantiasa mempertimbangkan orang lain dan panik juga takut untuk mengobrol diri sendiri. Aku memahami ia sudah mendapatkan hal yang penting bagi dirinya cuma dari wajahnya.

Rion tiba tiba kesal.
Rion : Justru orang yang bagus seumpama ia yakni orang yang paling buruk. Kalau ada perempuan lain tiba maiko niscaya akan ditinggalkan.
Ayah : Ada apa denganmu? Sepertinya kau menyamakan ayahmu dengan harumi.
Rion : Bukan begitu kalau nanti maiko dikhianati.
Ayah : Hey hey ketimbang aku, kau lebih seumpama seorang ayah.
Rion : Itu alasannya kau terlalu yakin makanya paman senantiasa ditipu oleh ayahku. Rion menyadari ucapannya.
Rion : Maafkan aku. Bukan hakku berkata seumpama ini.
Ayah : Oh tidak. Apapun yang kau katakan tidak apa apa. Kamu juga bab dari keluarga. Itu bawa kedalam.
Rion : Terima kasih…
Maiko dan Harumi masih bermain main dengan anak anak. Rion memantau entah maiko atau harumi dan tersenyum.

Saatnya pulang. Rion menolong harumi membawakan barang barang dan harumi memasukkannya ke bagasi.
Rion : Benarkah maiko…
Harumi : Sepertinya mendapatkan benda bagus?
Rion : Apa?
Harumi : Maaf, tadi bilang apa?
Rion : Kamu ingin membhat problem demganku?
Harumi : Tidak, bukan begitu. Aku merasa niscaya kita ad banyak hal yang mesti dibicarakan.
Rion : Bagus. Kamu mulai ceramah lagi.
Harumi : Sudahlah. Jangan bergumam.
Rion : Ngomong ngomong benarkah kau menduga saya tinggal hingga ada duit untuk pindah? Benar benar polos ya kamu. Kalau soal duit saya tidak begitu peduli. Aku sanggup dengan gampang mendapatkan sponsor.

Harumi : Lalu untuk apa kau begitu?
Rion : Makanya saya kemari untuk membuatmu berpisah dengan maiko.
Harumi : Aku tidak problem walaupun kau tetap tidak menerimaku. Tapi kalau kau berbohong pada maiko itu sama saja menginjak injak perasaannya.
Rion : Kalau kau tetap membisu tidak akan ada masalah,kan. Dia juga tidak akan tahu kalau saya bohong memiliki arti saya tidak menginjak injak perasaannya kan?
Harumi : Apa kau sungguh sungguh berkata begitu?
Harumi : ha ha,padahal kau juga waktu itu berjumpa dengan mantan istrimu namun maiko tidak tahu kan?
Harumi : Itu kan pekerjaan.
Rion : Lalu mengapa kau sembunyikan dari maiko? Kita sama sama pembohong.

Harumi mengejar-ngejar Rion yang hendak pergi dan memegang lengannya.
Harumi : Aku akan mengajukan pertanyaan satu kali lagi. Apakah kau menggemari Maiko?
Rion : Lalu bagaimana ingin kau adaukan pada maiko?
Harumi : Besok…tolong lewati rumahku.

Di perjalanan pulang. Maiko tertidur di dalam mobil. Rion termenung membayangkan masa kecilnya yang indah bermain main bareng maiko. Harumi juga nyetir sambil melamun. Saat tadi pak murakami mengobrol video rekaman masa kecil maiko dan Rion. Mereka bermain ayuanan. Rion bilang ia akan menikah dengan maiko.

Sesampainya di rumah. Rion pribadi mengemasi barang barangnya.
Maiko : Ada apa ini ?
Rion : Maaf sudah menyibukkan dalam beberapa hari ini. Barang lainnya nanti saya ambil lagi.
Maiko : kenapa ada apa?
Rion : Suamimu memintaku untuk pergi. Hadi saya pergi.
Harumi : Setelah pulang saya kira kita sanggup bicara dengan baik.
Maiko : Rion tunggu dulu. Kamuau pergi ke mana? Maiko mengejar-ngejar rion hingga di pintu.
Rion : Ya sanggup jadi kemana pun kan.
Maiko : Kemanapun itu memiliki arti tidakada tujuan kan? Uangmu juga belum cukup kan? Ri Chan!

Maiko : mengapa kau menyuruhnya pergi? Aku mengadakan barbeque mudah-mudahan kalian sanggup baikan.
Harumi : Alasan ia kemari kelihatannya bukan alasannya tidak ada duit untuk pindah
Maiko : Apa? Lalu gotong royong untuk apa? Kalau Richan hingga berbohong saya rasa niscaya ada alasannya. Tanpa saya mendengar darinya tolong jelaskan mengapa kau menyuruhnya pergi.
Harumi : Itu karena…harumi membayangkan pembicaraannya dengan Rion tadi.
Maiko : Paling tidak…ada yang ingin saya bicarakan denganmu.
Harumi : Maaf soal itu…
Maiko : Kamu tak mau menerangkan alasannya kan.
Harumi : Maaf…aku tak mau …
Maiko : Oh begitu. Aku sedikit mencemaskan Ri chan. Aku akan mencarinya.

Maiko akan pergi harumi menjajal menghentikannya.
Harumi : Maiko..dia sudah 22 tahun. Anak itu bilang sanggup kemana saja. Makara kita serahkan padanya. Aku rasa dikala ini ia perlu waktu sendiri untuk berpikir.
Maiko : iya benar…anak itu sudah menjadi laki laki yang hebat
Harumi : Iya…
Maiko : Tapi…

Kemudian
Maiko : Melihat muka harumi yang hambar begitu,aku tidur di sofa saja ya.
Harumi : dihentikan seumpama itu. Aku saja yang tidur di sofa.
Maiko : Tidak boleh. Kamu niscaya lelah. Makara tidurlah di kasur.
Harumi : Tidak boleh.
Maiko : Tidak akan kubiarkan tidur di sofa!
Maiko : Kamu senantiasa bilang bahu dan pinggangmu sakit kan
Harumi : Apa itu? Kamu ingin metawat orang tu ini ?
Maiko : Memang begitu faktanya.

Mereka melanjutkan eyel eyelanya di depan pintu kamar. Maiko di dalam
Harumi di luar.
Harumi : Kebiasaan tidurmu jelek kalau tidur di sofa. Kamu niscaya jatuh kemudian kau akan murka marah alasannya masuk angin.
Maiko : Aku tak mau bermasalah dengan anak kecil.
Harumi : Itulah faktanya.
Maiko : Dasar keras kepala.
Akhirnya sanggup juga…harumi memegang muka maiko sementar maiko matanya kriyip kriyip. Harumi mengajak tidur bareng saja. Maksudnya sekamar. Lalu menciumnya. Maiko,kalau saya melihatmu di benakku timbul banyak pertanyaan.

Harumi , “ kau yakni hartaku yanh paling berharga”
Maiko mengigau : saya sudah kenyang
“Kamu yakni anugerah yang membuatku bahagia”
“ Asalkan itu untukmu saya siap menjadi apapun”

Paginya dikala harumi berdiri dan membuka mata, nggak ada maiko disampingnya. Maiko meninggalkan catatan, “ izinkan saya pulang ke tempat tinggal ayah.” Harumi terlihat gundah. Arrhhgg kesel juga sama Rion.

Maiko ketemuan sama Rion dengan performa ceweknya.
Rion : Mengapa saya mesti memaafkannya? Dia tanpa sepengetahuanmu berjumpa dengan mantan istrinya dikala maiko sedang pergi keluar.
Maiko sedang bicara dengan ayahnya. Aku tidak memahami mengapa harumi menyembunyikan pekerjaannya.

Harumi terlihat sddang berpikir. Bukankan ini akan membuatku kehilangan keluargaku.
Di kawasan lain maiko ketemu sama Rion.
Rion : kau mau menuntaskan hubunganmu dengannya atau menuntaskan kekerabatan denganku?
Terihat lagi harumi mengejar-ngejar maiko
Maiko : Aku tak mau mendengar apapun. Sepertinya itu tidak sanggup saya percaya. Sayang sekali.