Drama Korea – Sinopsis Undercover Episode 8 Part 2, Untuk mencari hal lengkap utamanya spoiler listnya ada di tulisan yang ini. Sementara itu untuk memperoleh hal lain menyerupai Episode sebelumnya baca di sini.


Cheol Hoon sedang berupaya menangkap si informan.
Si informan sibuk dengan tugasnya membocorkan video Seketaris Kim mendapatkan tas duit tanpa sadar ada seseorang yang bangun di samping pintu dingklik belakang mobilnya.
Cheol Hoon menyaksikan video Seketaris Kim di laptop si informan.
Cheol Hoon : Kena kau.
Cheol Hoon mau membuka pintu, tetapi pintunya eksklusif dikunci Pak Park.
Ya! Informannya yakni Pak Park! Tak ingin ketahuan, Pak Park tergesa-gesa melajukan mobilnya.


Cheol Hoon yang juga gak mau kehilangan targetnya, eksklusif lari ke mobilnya dan mengejar Pak Park.
Cheol Hoon agak kesal lantaran kendaraan beroda empat yang dibawanya tak sanggup mengebut.
Lalu Cheol Hoon teringat pas ia ngasih tahu soal si informan ke Yeon Soo.
Flashback…

Cheol Hoon mengejar Yeon Soo ke parkiran.
Cheol Hoon : Tempat surel itu dikirim.
Yeon Soo : Katamu kamu gagal memperoleh alamat IP-nya.
Cheol Hoon : Tidak. Aku menemukannya. Itu Gimpo. Surel dikirim dari sini.

Cheol Hoon menunjukkannya.
Yeon Soo : Kenapa kamu tak menginformasikan di rapat tadi?
Cheol Hoon : Aku takut itu akan bocor lagi.
Yeon Soo : Begitu rupanya. Bagus. Gimpo?
Cheol Hoon : Ya.

Yeon Soo : Kumohon periksa apakah video ini dikirim dari kawasan yang sama.
Yeon Soo nunjukin video Seketaris Kim mendapatkan tas uang.
Cheol Hoon kaget, bukankah ini Pak Kim Myung Jae?
Yeon Soo : Tidak seorang pun, kecuali kita, boleh tahu soal ini.

Sekarang, Cheol Hoon ada di Gimpo. Tepatnya di area parkir suatu gedung di Gimpo.
Cheol Hoon sedang melacak orang yang mengantarkan video Seketaris Kim.
Setelah mendapatkannya, Cheol Hoon mengontak Yeon Soo.
Cheol Hoon : Direktur. Kau benar. Mereka dikirim dari kawasan yang sama. Kurasa ia memutuskan kawasan dengan Wi-Fi gratis, tanpa kamera pengawas.


Kita juga diperlihatkan flashback dikala Yeon Soo cs rapat tadi. Yeon Soo memerintahkan rekannya merencanakan pertemuan pers jam 3 sore nanti.
Selesai rapat, Yeon Soo balik ke ruangannya.
Di ruangannya, Yeon Soo ngirimin pesan Cheol Hoon.
Cheol Hoon disuruh Yeon Soo menjalankan pengintaian dikala pertemuan pers jam 3 nanti.
Cheol Hoon memahami dan eksklusif pergi.
Flashback end…

Cheol Hoon yang gak rela kehilangan mangsanya, terus mengejar.

Yeon Soo di ruang rapat bareng yang lain.
Yang lain terkejut menonton rekaman Seketaris Kim memperoleh tas duit yang diputar di layar proyektor.
Yeon Soo pun kisah kalau seseorang mengantarkan video itu kemarin padanya.
Pak Bae : Maksudmu kamu tahu video itu akan dikirim ke reporter?
Yeon Soo : Maafkan aku. Keamanan keterangan kita sangatlah penting.
Mi Sun : Ini aneh. Dia berada di Jeju lima hari sebelum pemilihan.
Yeon Soo : Kim Myung Jae mendapatkan duit itu enam hari sebelum pemilihan.
Pak Bae : Apa? Jahat sekali mereka. Mereka menjajal membohongi kita dengan menginformasikan tanggal yang salah?
Mereka pun berharap Cheol Hoon sukses menangkap si informan.



Cheol Hoon masih mengejar-ngejar Pak Park.
Tapi pas hingga di persimpangan, suatu kendaraan beroda empat hitam memukul mobilnya dengan cukup keras.
Cheol Hoon terluka.
Yang memukul kendaraan beroda empat Cheol Hoon yakni anak buahnya Hyeong Rak.

Yeon Soo eksklusif ke IGD begitu sanggup isu soal kecelakaan yang dialami Cheol Hoon. Yeon Soo tiba ditemani Pak Bae.
Cheol Hoon kesal lantaran kehilangan buruannya sempurna di matanya.
Cheol Hoon kemudian memberitahu Yeon Soo kalau tulangnya tidak ada yang patah.


Pak Bae : Kau menyaksikan wajah informannya?
Cheol Hoon : Ya, tapi… Maafkan aku.

Yeon Soo : Tidak perlu. Itu melegakan kondisi tidak lebih buruk.
Pak Bae : Bagaimana kamu sanggup mengalami kecelakaan mobil?
Cheol Hoon : Itu sopir adu lari atau bawahannya. Aku tak mendengar bunyi rem berdecit.
Yeon Soo terkejut mendengarnya.
Pak Bae : Kita masuk dalam perangkap mereka. Kita mesti bagaimana sekarang? Media akan mengkritikmu tanpa tahu rencanamu. Lihat kita. Tampaknya CIO menggemari Rumah Biru dan mengabaikan korupsi mereka.

Cheol Hoon : Maafkan aku.Seharusnya saya menangkapnya.
Pak Bae : Benar. Seharusnya begitu.
Yeon Soo : Tapi kamu menyaksikan wajahnya. Kita cuma perlu menangkapnya.
Pak Bae : Kau membuatku frustrasi, Direktur. Keadaan sanggup saja berlainan kalau kita menangkap pengirim videonya. Sekarang kita akan menghadapi kritik serius sebelum kita menangkapnya.


Pak Park eksklusif ke NIS, nemuin Hyeong Rak.
Hyeong Rak : Siapa yang mengikutimu?
Pak Park : Itu… Aku menyelediki catatan rumah sakitnya. Dia melakukan pekerjaan di CIO.
Hyeong Rak : Apa mereka memasang jebakan?
Pak Park : Aku tidak pernah menerka ada orang di Korea sanggup memperoleh alamat IP-ku lantaran saya mengambil rute memutar. Aku percaya itu cuma kebetulan.
Pak Park kemudian tanya soal kendaraan beroda empat yang menabrak Cheol Hoon. Dia curiga itu suruhan Hyeong Rak.

Dan benar saja, itu suruhan Hyeong Rak.
Malam sebelumnya,Hyeong Rak memerintahkan lelaki itu menjalankan sesuatu.


Hyeong Rak kemudian memandang Pak Park dengan tatapan sadisnya.
Hyeong Rak : Hei, Park Won Jong. Kau tak sanggup lebih baik dari itu?
Pak Park pun mulai salting, ya, Pak.

Choong Mo dan Seketaris Kim stress.
Seketaris Kim minta maaf. Dia kemudian bilang akan bertanggung jawab.
Seketaris Kim : Aku akan menanggung kesalahan.
Choong Mo marah, bukan itu yang penting!
Seketaris Kim : Pak Kim, saya kira saya yang membentuk pemerintahan ini. Aku kira… entah bagaimana, saya ingin meloloskan UU Transparansi Anggaran.


Choong Mo : Pemerintahan sendiri akan runtuh. Apa gunanya UU Transparansi Anggaran?
Seketaris Kim : Pak Kang.
Choong Mo : Kita tak sanggup mengakhirinya menyerupai ini. Kau dihentikan menyerah.
Seketaris Kim : Benar. Tidak boleh.
Choong Mo : Kita mesti menjalankan semua yang kita sanggup untuk menangkal runtuhnya pemerintahan ini.
Seketaris Kim : Ya, sebaiknya begitu.

Dong Woo di atap gedung menyerupai biasa, menyendiri. Memikirkan kata-kata Yeon Soo, sambil mengisi perutnya dengan camilan.
Yeon Soo : Penyidik Jung menyelediki informan di Gimpo.
Dong Woo kemudian ingat percakapannya dengan Yeon Soo di atap gedung malam hari.


Dong Woo : Apa kamu sungguh akan menyelediki Rumah Biru?
Yeon Soo : Jika mereka dicurigai menjalankan kejahatan, ya. Itu sebabnya saya bergabung dengan CIO. Kau juga, bukan? Aku percaya kamu tidak bergabung cuma untuk bersikap hati-hati. Sudah kubilang. Kau akan sanggup menjalankan yang kamu yakini benar.


Ponsel Dong Woo berdering. Telepon dari Kepala Jaksa Kwak.
Kepala Jaksa Kwak mengajak Dong Woo main golf final pekan nanti.
Dong Woo : Maafkan aku. Aku mesti menghadiri program perayaan final pekan ini.
Kepala Jaksa Kwak : Benarkah? Begitu rupanya. Kau anak yang baik. Baiklah. Sampai jumpa.

Di ruangannya, Yeon Soo bareng Dong Woo menonton isu Seketaris Kim.
“Kepala Sekretaris Kim Myung Jae dituduh mendapatkan suap. Lalu respons CIO yang lambat yakni problem kontroversial. Bagaimana menurut anda?” tanya si pewawancara.
“Dia tertangkap kamera. Tas perjalanan itu sanggup menampung hingga lima miliar won. Kita mesti secepatnya menangkap dan menginterogasinya.” jawab narasumber pertama.
Narasumber pertama juga menyampaikan kalau ia percaya Seketaris Kim memakai dana itu secara ilegal untuk kampanye pemilu.
Si pewawancara : Tapi presiden tidak tahu?
Narasumber kedua menyebut bahwa aasalahnya yakni seorang amatir yang tidak kompeten menjadi Direktur CIO.
Yeon Soo mematikan tv nya.

Yeon Soo :Ada bukti jelas, jadi, Pak Kim tidak sanggup menyingkir dari penahanan. Aku punya firasat pertandingan yang lebih besar dari ini menunggu kita. Saat saya tahu informan itu mengambil rute terusan memutar biar tak meninggalkan jejak, kupikir sebaiknya kita tak semestinya tangkap Pak Kim dan menutup problem ini. Jika ada yang ingin mempergunakan kita untuk menyingkirkannya, kita mesti tahu siapa mereka dan planning mereka.
Dong Woo : Mereka menjebak Pak Kim Myung Jae bahkan mengancam Rumah Biru.
Yeon Soo : Siapakah mereka?
Dong Woo : Mereka menjajal mempergunakan CIO untuk menjatuhkan pemerintahan. Mereka cukup berani mengincar kekuasaan tertinggi, cukup rapi untuk menimbang-nimbang langkah kita berikutnya, dan cukup kaya untuk berinvestasi sekitar lima miliar won. Jika kamu mengawali pertandingan ini, itu tidak akan rampung kecuali kita membunuh mereka atau mereka membunuh kita.


Yeon Soo : Aku tahu. Entah mereka atau kita yang menang. Tapi pertandingan sudah dimulai.
Dong Woo pun terkejut dengan kata-kata Yeon Soo.

Pak Bae kemudian masuk.
Dia memberitahu kalau surat perintah penggeledahan Seketaris Kim sudah keluar.
Bersambung ke part 3…