Drama Korea – Sinopsis Start Up Episode 12 Part 3, Selebihnya untuk mengenali Eps sebelumnya ada di sini lho, Untuk Kamu yang ingin menyaksikan spoiler fullnya ditawarkan pada goresan pena yang ini.
JiDo kesudahannya berhenti berkelahi.
Ji Pyeong bilang tak ada yang jelek dari akuisisi itu selain Samsan mesti bubar. Ji Pyeong juga memerintahkan Do San melewatkan NoonGil. Ji Pyeong bilang NoonGil gak akan bertahan lama, walaupun bukan alasannya merupakan Alex.
Ji Pyeong : Pakai teknologi itu untuk hal yang bisa menciptakan uang.
Ji Pyeong kemudian bangun dan memarahi Do San alasannya merupakan menyia-nyiakan caviar di suguhan rebusan. Lalu beliau memerintahkan Do San melanjutkan NoonGil sehabis punya banyak uang.
Do San pun kesudahannya minta tolong Ji Pyeong.
Ji Pyeong : Astaga, kamu memukuliku hingga begini kemudian minta tolong? Keadaan apa ini sebenarnya?
Do San kemudian bilang kalau halmeoni melarangnya menginformasikan Ji Pyeong.
Do San lantas bangun dan dongeng kalau mereka menciptakan NoonGil alasannya merupakan halmeoni.
Do San : Keadaan mata Nenek sungguh buruk. Sebentar lagi beliau dapat buta. Tolong kami.
Sontak lah Ji Pyeong terkejut mendengarnya.
Malam pun tiba. Halmeoni sibuk ngangkatin tong. Sementara Nyonya Cha duduk mengkalkulasikan pemasaran mereka.
Halmeoni tanya berapa pemasaran hari itu.
Nyonya Cha bingung, aneh. Kenapa 34 juta won?
Halmeoni : Tadi katamu 1.900 won. Baguslah menjadi lebih banyak.
Halmeoni kemudian memerintahkan Nyonya Cha mengangkat tong yang tadi diangkatnya ke depan kawasan penyeberangan. Halmeoni bilang tong itu isinya minyak.
Halmeoni : Biar kuhitung.
Nyonya Cha nurut.
Halmeoni mengambil struk penjualan. Tapi ia kesulitan membacanya alasannya merupakan tulisannya terlalu kecil.
Tanpa halmeoni sadari, Ji Pyeong dan melihatnya menggunakan Yeong Sil. Halmeoni memerintahkan Yeong Sil membacakan goresan pena di struk.
Ji Pyeong pribadi ingat kata-katanya ke Dal Mi di saat Dal Mi ngajuin anjuran NoonGil.
Ji Pyeong bilang, bertambah banyak pengguna maka ongkos kian tinggi dan siapa yang akan investasi.
Flashback end…
Yeong Sil mulai membacakan goresan pena di struk untuk halmeoni.
Yeong Sil : Satu corndog 1000 won, satu corndog kentang 1500 won.
Ji Pyeong nangis lihat halmeoni.
Lalu beliau ingat lagi kata-katanya ke Dal Mi di saat Dal Mi kekeuh mau menciptakan NoonGil.
Ji Pyeong bilang masa depan menyerupai itu takkan datang.
Tangis Ji Pyeong makin deras.
Halmeoni kesudahannya selesai mengkalkulasikan duit dan berterima kasih pada Yeong Sil.
Ji Pyeong lantas meniadakan tangisnya.
Halmeoni menoleh ke belakang dan terkejut menyaksikan Ji Pyeong.
Halmeoni mendekati Ji Pyeong dan tanya kenapa Ji Pyeong tiba selarut itu.
Ji Pyeong : Sudah selesai jualan.
Halmeoni : Tentu.
Lalu halmeoni terkejut menyaksikan paras Ji Pyeong babak belur.
Ji Pyeong bilang beliau berkelahi.
Halmeoni sewot. Dia tanya, siapa yang berani mengajak anak baiknya berkelahi.Ini alasannya merupakan saya bersalah.
Ji Pyeong bilang itu alasannya merupakan beliau yang salah.
Halmeoni : Anak Baik tak mungkin bersalah.
Ji Pyeong minta halmeoni tak memanggilnya anak baik alasannya merupakan beliau bukan anak baik.
Halmeoni bilang Ji Pyeong orang baik yang pernah beliau kenal.
Disinilah seluruhnya pecah.
Ji Pyeong marah. Dia bilang halmeoni salah alasannya merupakan beliau bukan anak baik.
Tentu saja halmeoni heran Ji Pyeong secara tiba-tiba bersikap begitu.
Ji Pyeong : Aku merupakan sampah yang senantiasa melukai orang lain dengan perkataanku. Aku berlagak paling berilmu di dunia, padahal saya cuma orang ndeso yang tak tahu apa pun. Aku bukan anak baik.
Tangis Ji Pyeong pecah lagi.
Halmeoni mendekati Ji Pyeong. Ji Pyeong berupaya menepis sentuhan halmeoni, namun gagal.
Halmeoni memegang kedua pipi Ji Pyeong dan tanya ada apa.
Ji Pyeong pun memeluk halmeoni.
Halmeoni tambah bingung.
Ji Pyeong : Halmeoni, jusungeyo. Halmeoni, halmeoni. Mianhaeyo. Halmeoni.
Dan begitulah. Ji Pyeong terus menangis sambil memeluk halmeoni.
Chul San duduk sendirian di kafetaria.
Lalu Sa Ha tiba menghampirinya. Sa Ha tanya, kenapa belum pulang. Chul San bilang beliau cuma sedang berpikir.
Sa Ha kemudian duduk di depan Chul San.
Chul San bilang kafenya udah tutup. Chul San kemudian nawarin minuman dia. Dia bilang beliau belum meminumnya.
Sa Ha : Latte vanilla masbodoh kan? Ayo minum bersama.
Chul San : Ya.
Sa Ha kemudian tanya, apa Chul San mau mengajukan tuntutan.
Chul San bilang iya.
Sa Ha tanya alasannya. Sa Ha bilang ini peluang baik bagi Chul San. Lagi pula Chul San sungguh ingin ke Silicon Valley.
Chul San bilang beliau tidak ingin pergi kalau mereka tak bersama.
Chul San kemudian tanya pertanyaan yang serupa ke Sa Ha.
Sa Ha bilang beliau pernah menjadi pengacara dan somasi itu memuakkan, bikin kecapekan dan mereka belum pasti menang.
Chul San tanya apa Sa Ha tak marah.
Sa Ha bilang beliau sungguh marah, bahkan mengaku takkan dapat tidur hening namun beliau dapat tidur nyenyak sehabis beberapa bulan.
Sa Ha : Gugatan perlu bertahun-tahun.
Dal Mi yang gres pulang terkejut menyaksikan Ji Pyeong keluar dari rumahnya.
Ji Pyeong bilang ada yang akan beliau bicarakan sama halmeoni jadi beliau mampir sebentar.
Dal Mi kemudian tanya kenapa paras Ji Pyeong babak belur.
Ji Pyeong bohong. Dia bilang beliau terjatuh.
Dal Mi bilang tak menyerupai luka habis jatuh.
Ji Pyeong kemudian minta maaf atas perkataannya tadi. Dia bilang beliau berkata tanpa berpikir.
Dal Mi menggeleng, beliau bilang Ji Pyeong menyampaikan yang seharusnya.
Ji Pyeong kemudian pamit dan bergegas menuju mobilnya.
Tapi Dal Mi memanggilnya lagi. Dal Mi tanya, apa Ji Pyeong gak lapar.
Ji Pyeong terdiam.
JiDal pergi warung mie.
Ji Pyeong bilang mereka senantiasa makan mie. Dal Mi bilang cuma kawasan itu yang masih buka selarut itu. Dal Mi kemudian tanya mau ia pesankan tulang muda.
Ji Pyeong bilang enggak.
Dal Mi mengajukan pertanyaan lagi, mereka mesti gimana sekarang.
Ji Pyeong : Kau mau balasan yang bagaimana?
Dal Mi : Beri tahu kenyataannya. Bukan masa depan sarat kesempatan yang tak akan pernah datang. Beri tahu kenyataannya dengan jujur dan objektif.
Ji Pyeong sukar mengatakannya. Dal Mi tanya apa permintaannya sulit.
Ji Pyeong bilang beliau cuma gak mau Dal Mi sedih. Ji Pyeong kemudian minta maaf lagi.
Dal Mi : Timjangnim, kenapa sejak tadi kamu minta maaf? Aku tak pernah celaka setiap mengikuti perkataanmu. Aku juga tak pernah terluka. Tak sekali pun.
Ji Pyeong : Tak sekali pun?
Dal Mi : Ya, benar.
Tapi Dal Mi kemudian meralat ucapannya.
Dal Mi bilang, mungkin dua kali. Tiga kali.
Ji Pyeong tersenyum mendengarnya.
Dal Mi : Yang terperinci tak pernah lebih dari sepuluh kali. Tapi saya pun pribadi mengakuinya. Karena saya tahu saya salah.
Ji Pyeong : Kau besar lengan berkuasa sekali, Nona Seo.
Dal Mi : Ya. Aku memang kuat. Jadi, beri tahu aku. Kami mesti apa?
Ji Pyeong : Mustahil kalian dapat menang melawan 2STO dalam hal ini. Mereka jauh lebih besar, dan kontraknya tak bermasalah.
Dal Mi : Lantas bagaimana?
Ji Pyeong : Jika tak dapat mengalahkan musuhmu, jadilah pasukannya.
Bersambung ke part 4…
